We were awarded the first place in a competition for the National Gallery of Indonesia in Jakarta. Seeking to form a connection with the 2 heritage building, their proposal for a Gallery complex, entitled “Nature + Sky,” derives its form from the continuity from public and private spaces.
The heritage building, built during the Dutch-Indies government era, will be framed with a gallery with an expression of greeneries with museum underneath the landscape. The building frames the office tower as a background.

The lobby is located in the heritage building, making this building a hub for entrance and egress. A sky bridge connects the heritage building with the gallery building that frames it. The reception plaza is located at the western side of the Galeri Nasional Indonesia. An art plaza concept will be built along the east-west axis, and art stores will be located at the bridge where the axis the north-south and east-west met.
The project is divided into two components to demarcate public and private programming. First, In the lower level, gallery and retail space comprised of a permanent gallery, temporary gallery, art shops, a cafe, and meeting room are housed within a courtyard with a bridge to connect the heritage building and the new extension. Additional public interaction is encouraged through the inclusion of areas for hosting live workshops. Second, Above these functions, the private programming – consisting of operational office, library, and rooftop garden terraces is designed. The installation of these serves as an abstract nod to the region’s vernacular style of vertical wooden cladding.

In general, the building masses of the Galeri Nasional Indonesia complex respond to two main axes. The Monas axis and the Galeri Nasional heritage building which was connected to the Gambir train station. The Monas axis is realized through the construction of an underground tunnel. The front and rear side of the Galeri Nasional complex hold interconnected open plazas as a response to the Monas area (at the front) and the Ciliwung River (at the rear). The Galeri Nasional Indonesia depicts the simplicity of Indonesian architecture in harmony with nature where earth and sky merge.
Principal Architect : Realrich Sjarief
Team : Happy Marfianta (architect on the record), Apriani Sarashayu, Septrio Effendi, Tatyana Kusumo, Miftahuddin Nurdayat, Maria Vania, Muhammad Iqbal Zuchri, Christiandy Pradangga, Donald Aditya, dan Mukhamad Ilham.
SAYEMBARA PROYEK DESAIN ARSITEKTUR PENGEMBANGAN BANGUNAN GALERI NASIONAL
INDONESIA Galeri Nasional Indonesia (GNI) merupakan salah satu lembaga kebudayaan berupa museum khusus dan pusat kegiatan seni rupa, sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang bertugas melaksanakan pengkajian, pengumpulan, registrasi, perawatan, pengamanan, penyajian dan pameran karya seni rupa. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Galeri Nasional Indonesia menyelenggarakan fungsi pelaksanaan pengkajian, pengumpulan dan registrasi, perawatan dan pengamanan, penyajian dan pameran, kemitraan, layanan edukasi, pendokumentasian, publikasi, dan pelaksanaan urusan ketatausahaan Galeri Nasional Indonesia. Sejalan dengan perkembangan zaman, berdasarkan latar belakang perjalanan tersebut diatas dan mengantisipasi kondisi terkini guna menyelaraskan pencapaian visi tersebut, Galeri Nasional Indonesia membutuhkan masukan dari para stakeholder mengenai rencana pengembangan bangunan yang saat ini kebutuhannya dirasa mendesak seiring berkembangnya fungsi dan aktivitasnya sesuai visi dan misi Galeri Nasional Indonesia. Untuk itu diharapkan melalui kegiatan Sayembara Proyek Desain Arsitektur Pengembangan Bangunan Galeri Nasional Indonesia pada Kawasan Pengembangan Kebudayaan Nasional ini dapat membuka ruang partisipasi publik secara lebih luas dalam merencanakan konsep pengembangan Galeri Nasional Indonesia melalui gagasan dan karya arsitektural yang terbaik.
JUMLAH HADIAH : 465 JUTA RUPIAH JADWAL SAYEMBARA
17 Juli 2013 Pengumuman 17 Juli — 28 Ags 2013 Pendaftaran dan Pengunduhan Dokumen Sayembara 25 Juli 2013 Pemberian Penjelasan (aanwijzing) 28 Ags 2013 Batas pemasukan karya 31 Ags 2013 Penjurian 02 Sept 2013 Pengumuman Pemenang 17 Sept 2013 Penyerahan Hadiah Pemenang
Dewan Juri:
DR.Ir. Ady R. Thahir,MA Pakar Sustainable Development
Ir. Arya Abieta Pakar Konservasi
Ir. Baskoro Tedjo Arsitek Praktisi
Ir. Isandra Matin Wakil Galeri Nasional Indonesia
Sunaryo Budayawan
Hasil: Tiga (3) Pemenang Satu (1) Penerima Penghargaan Khusus Informasi lebih lanjut: http://www.sayembara-iai.org