Rumah yang kami desain di jalan Ciasem Kebayoran ini terletak dikawasan Kebayoran yang memang memiliki karakter yang memiliki pepohonan yang rindang, lebat, dan merupakan urban oase di daerah Jakarta Selatan. Oleh karena itu kami melakukan beberapa studi mengenai bioclimatic design. Sebuah desain yang eco friendly, bagaimana rumah ini bisa turut menyumbangkan kontribusi untuk mereduksi urban heat island seklaigus menciptakan sebuah oase untuk pemilik rumah. Sebuah sequential ruang-ruang yang puitis.
Konsep rumahnya rumah ini memiliki 4 sisi dimana diusahakan sebagian besar dari ruang-ruang privat dan publik mendapatkan 4 sisi yang saling berhadapan dengan sisi-sisi yang transparan. Sehingga mendatkan cahaya matahari tidak langsung yang menerus di sepanjang harinya. Hasil dari bayang-bayang menciptakn lorong-lorong udara yang membelah massa-massa bangunan.
Bangunan diletakkan mepet di sisi-sisi barat, sisi barat dibiarkan solid dan pada sisi timur diletakkan brise soleil dinding artistik yang memberikan aspek privasi yang juga berfungsi sebagai penangkal cahaya dan privasi yang terdiri dari 40’an pettern. 40 pola yang terbentuk dari bata ringan sederhana dan disusun dengan begitu banyak pola. Pola-pola ini membentuk sebuah komposisi gestalt atau tatanan seperti batik yang tak terduga, masa lalu tapi juga masa depan karena ada beberapa sisi yang kami olah dengan beberapa percobaan, juga terkait dengan struktur, kekuatan, komposisi dan bagaimana materialitas itu muncul supaya bisa long lasting.
Dan di sisi sebelah selatan diletakkan kisi-kisi bermotif kayu terbuat dari beton. Sehingga ruang-ruang poetic yang terbentuk menonjolkan urat kayu tapi juga long lasting. Sehingga bisa berumur lama, seperti umur beton. Komposisi ini menciptakan ruang-ruang poetic yang dimulai begitu pemilik rumah atau pengunjung masuk dari ramp ataupun masuk dari arah jembatan, sehingga bisa merasakan lorong-lorong cahaya yang membingkai pandangan orang-orang yang ada didalamnya. Menciptakan visa-vista yang sequence dan tidak terduga.
Secara sistem bangunan rumah ini di desain dengan konsep zero water run off menggunakan recycle water, sehingga desain responsif terhadap lingkungan. Rumah ini juga di desain dengan mempertimbangkan kebutuhan ruang-ruang domestik klien secara sensitif, termasuk penggunaan area komunal yang di inginkan oleh client. Sehingga ruang komunal itu bisa dibentuk dengan berbagai macam program didalamnya, seperti ruang-ruang pengajian yang bisa dilakukan diberbagai macam tempat dan dilantai yang berbeda. Dan juga ruang-ruang berkumpul bersama beberapa gerasi keluarga didalam 3 tempat yang berbeda. Dan juga ruang-ruang intim bersama keluarga besarnya di dalam 3 tempat yang bebeda. Dan termasuk juga bagimana menjaga ruang-ruang yang privat yang khusus, dimana ruang-ruang itu adalah ruang-ruang inti yang dimana keluarga inti bisa mendapatkan ruang intim. Memiliki jarak tapi juga dekat secara personal. Dan ruang ini juga di desain dengan 2 cara axes dimana ditempatkan dua ramp dan sistem transportasi vertikal yang mengakses 4 lantai yang berbeda.









