Tahun 2010 ketika saya pulang dari luar negeri, saya bertemu bu Ratna, teman dari ibu saya. Kadang-kadang sebagai arsitek kita tidak pernah mengakui bahwa peranan orang tua itu begitu penting didalam merangkai pondasi awal. Ibu saya mengenalkan saya kepada salah satu kawan baiknya.
Bu Ratna adalah pemilik dari sekolah Tunas Muda. Disitu saya mencoba membantu paviliun rumahnya dan renovasi-renovasi kecil yang dilakukan oleh sekolah yang tidak terlalu memiliki impact atau pengaruh yang besar didalam desain. Seiring dengan perkembangan perjalanan, saya belajar banyak didalam menanggapi kesempurnaan yang berusaha diperjuangkan oleh ibu Ratna. Sampai suatu saat beliau berpesan bahwa secapek apapun kamu, ingat bahwa kamu harus tetap positif didalam semua hal karena sebagai client kita itu juga berjuang, kamu harus sabar dan memiliki bahasa tubuh yang positif. Didalam setiap perjumpaan hal itu adalah sebuah latihan didalam menjawab tantangan keseharian. Kita sama-sama lelah.
Kira-kira sudah 12 tahun kita bekerja bersama dan sudah ada anaknya, Timoti yang melanjutkan, dan juga Danil yang sekarang bekerjasama dengan suaminya yang seperti ayah saya sendiri. Bangunan Kinderganten ini didesain dengan menggunakan dinding yang sudah ada sebagai struktur pertama yang membentang dengan cremona sebesar 19 meter, tanpa kolom yang membentang dengan perulangan tanpa kolom ditengah-tengahnya yang berisi lima ruang kelas dan beberapa plaza untuk anak-anak bisa bermain.
Ruangannya didesain supaya tanpa sekat dengan bentuk yang ergonomis, mendorong anak-anak untuk mengajarkan tentang sebuah desain berdasarkan pertimbangan perilaku anak, begitu datang melepas sepatu, meletakkan barang-barangnya dan kemudian masuk keruang kelas dengan aturan. Desain bisa berfungsi untuk memberikan regulasi supaya anak-anak bisa menjalani kehidupan dimasa dewasa dengan lebih baik. Menghadapi norma-norma sosial dan beradaptasi dengan segala macam situasi, karena disitulah pada masa usia 4-6 tahun menjadi usia emas.
Saya pribadi melihat bahwa arsitektur itu adalah perjalanan untuk merangkai usaha, yang dimulai dari hal yang sederhana. Dari kaluarga, mencari sahabat, mencari adik-adik dan kakak, sampai mendesain mendesain sebuah tempat yang bisa memberikan perasaan kekeluargaan dimasa-masa terpenting seseorang yang memasuki masa keemasan, yaitu masa kanak-kanak.