Perkenalkan Nama saya Abiyyu Arya Putra, Binusian 2027 jurusan Arsitektur, Universitas bina Nusantara.
Sebagai mahasiwa, saat ini 2 minggu kuliah telah berlalu, dan saya telah mendapat banyak tugas dari doesen dosen terkait arsitektur. Pada saat ini pula saya harus bisa untuk mengatur waktu dengan mambagi mana yang prioritas dan harus segera diselesaikan maupun yang tidak, pada awal masuk kulah saya sangat grogi, saya khawatir tidak akan mendapatkan teman, persepsi saya terhadap orang lain di pikiran saya adalah menakutkan dan menyeramkan. Namun begitu saya masuk FYP pertama kali di binus saya mencoba aktif dan banyak berkenalan dengan teman skeitar dan akhirnya saya senang bisa akrab dengan beberapa orang di hari pertama FYP binus. Waktu pun berlalu dan tidak terasa bahwa saya sudah menginjak semester 1, banyak sekali momen momen berharga saat acaraFYP Binus, seperti konser, Week of welcoming dan lainnya.
Saya saat ini tinggal Bersama kedua orang tua saya, saya menjalani perjalanan ke kampus sejauh 23 km, dalam 1 hari pulang dan pergi hingga 46 km. Saya menaiki motor, pada awalnya saya sangat Lelah pada perjalann tersebut ditambah jalan Jakarta yang begitu suram dan macet dimana mana, namun seiring berjalannya waktu saya pun terbiasa dengan perjalanan sejauh itu. Saya saat ini memilih untuk tidak kost karena pertambahan biaya yang cukup banyak apalagi jika ditotal selama 4 tahun.
Saat ini kesibukan saya adalah mengerjakan tugas tugas kuliah dan mengikuti kegiatan di dalam maupun di luar kampus untuk menambah relasi dan pengalaman seperti mengikuti organisasi dan lainnya. Saya ingin membangun pengalaman sebanyak banyaknya di kampus ini, masa remaja juga merupakan masa ter optimal dalam eksplorasi diri.
Momen momen kebersamaan saya dengan orang tua saya dari saya kecil hingga saat ini tidak akan saya lupakan seumur hidup. Saya mengerti bagaimana perjuangan mereka dalam membesarkan saya. Cerita yang saya ingin ceritakan ke orang lain yaitu Cerita mengenai kompilasi rutinitas saya, sebagai contoh pada masa lalu fase dimana saya mengejar PTN hingga belajar sampai larut malam, pada waktu itu terdapat perbedaan rutinitas kehidupan saya dibandingkan yang sebelumnya, jam tidur menipis, emosi meningkat, dan saat itu saya juga mudah lelah. Nah, perbedaan rutinitas saya inilah yang biasanya saya ceritakan ke teman teman, bahkan kami juga sering bertukar cerita mengenai rutinitas kami masing – masing, tentu yang saya ceritakan adalah rutinitas saya secara umum dan bukan bersifat privasi. Tujuan hidup saya diantara lain :
1. Tujuan hidup saya yaitu saya ingin meraih kesuksesan dengan berhasil melakukan hal hal yang saya inginkan serta dapat membangun keuntungan dari hal tersebut, seperti sukses di dunia kuliah, pekerjaan, hobi, dan lainnya.
2. Selain kesuksesan, di hidup ini saya ingin mencapai kondisi dimana saya tidak hidup dengan dihantui rasa penyesalan atas waktu yang telah berlalu, saya ingin hidup dimana saya puas dengan pemanfaatan saya pada waktu yang telah berlalu dan telah berhasil meraih mimpi saya.
3. Selain itu, saya juga ingin memiliki kehidupan yang tenang dan sehat. Sebanyak apapun harga jika tidak digandeng kesehatan maka akan sia-sia.
4. Manusia merupakan makhluk sosial, saya ingin mendapatkan teman yang berkualitas dalam hidup saya.
Selain itu, ini adalah tujuan hidup saya untuk orang lain
1. saya ingin sukses duniawi dengan bisa menghasilkan uang yang banyak dan cukup dengan karir saya. Uang memang bukan segalanya, tetapi segalanya butuh uang, saya ingin dapat menggunakan uang untuk hal hal yang positif (missal : sedekah, umroh, beramal) dan lainnya.
2. Saya beragama muslim, dalam islam diajarkan untuk selalu berbakti kepada orang tua, Saya ingin tumbuh menjadi laki laki yang berbakti dan tidak lupa daratan.
3. Saya ingin berumur panjang dengan menjaga kesehatan saya dan membiasakan hidup sehat dari sekarang.
4. Saya tertarik dengan dunia sosial, saya ingin dapat berkontribusi positif terhadap dunia sosial.
5. Saya ingin mencapai kondisi dimana saya senang dengan apa yang telah saya lakukan di waktu yang telah berlalu dengan keerhasilan, bukan penyesalan.
6. Saya ingin memiliki keluarga yang Bahagia, memang masih sangat jauh disbanding usia saya yang saat ini, tapi memang saya ingin berfikir jauh kedepan bahwa saya ingin memiliki keluarga yanh Bahagia.
Saya lahir pada 16 agustus 2005, Putra pertama dari bapak Ari dan Julia, Arya dalam nama saya diartikan sebagai kombinasi nama kedua orang tua saya, Arya = Ari dan Julia.
Saya memiliki 2 orang adik laki laki yang saat ini berusia 15 dan 11 tahun, adik saya yang saat ini berumur 11 tahun sedang menginjak bangku kelas 6 SD, sementara yang 15 tahun saat ini sedang bersekolah kelas 1 SMA.
Keluarga saya ada dalam kondisi sederhana, tidak kesusahan, namun tidak pula kaya melimpah saat saya lahir, tetapi orang tua saya selalu menuruti keinginan saya selama mereka sanggup, bila tidak sanggup pun mereka pasti akan bicara, namun hal tersebut hampir tak pernah terjadi. Ayah saya bekerja sebagai karyawan swasta dan ibu saya sebagai PNS. Seiring berkembangnya waktu karir kedua orang tua saya semakin berkembang, hingga saat ini jauh lebih baik dibandingkan kondisi saya lahir, saya adalah saksi bisu perkembangan karir orang tua saya.
Saya bersekolah di SDS angkasa 9, SMPN 6 Bekasi, SMA Angkasa 1, dan saat ini saya berkuliah di Binus jurusan Arsitektur. Saya bersyukur terhadap waktu yang telah berlalu, namun ada momen dimana saya merasa bahwa “harusnya aku bisa melakukan lebih”, oleh karena itu dalam masa pendidikan saya, saya selalu menerapkan prinsip progressive overload atau “hari esok harus lebih baik dari hari ini” prinsip ini saya pegang sampai saat ini.
Pada waktu SD saya tidak terlalu aktif maupun pasif, di sd saya sering mengikuti lomba namun hanya lomba tingkat kelas seperti classmeet dan sebagainya, pernah juga mengikuti kejuaraan tingkat kota meskipun akhirnya kalah, di waktu SD saya hanya mengikuti alur saja, jika ada kesempatan saya ambil, dan jika tidak ya saya biarkan, pada waktu sd pun pemikiran syaa masih belum kritis dan belum ada emosi yang begitu optimal. Di waktu SMP saya menjadi orang yang jauh lebih pemalu dan pendiam, namun akademik saya meningkat, saya selama 5 semester selalu mendapatkan ranking 5 besar dikelas, suatu hal yang sesali di SMP adalah karena saya tidak mencoba bergaul dan mencoba hal baru lebih jauh. Di waktu SMA saya memiliki planning untuk bisa ambis dan menjuarai berbagai lomba, yang terjadi adalah di SMA nilai akademis saya menurutn, namun syaa berhasil menjuarai lomba yang hanya tingkat kelas, meski begitu saya sangat senang. Saya juga pernah berpartisipasi pada lomba nasional tetapi gagal. Akhirnya pada kelas 12 saya memilih untuk mengerahkan semau tenaga saya untuk belajar hingga saat itu saya mengikuti bimel, pada UTBK pun hasilnya mengecewakan. Saat saya gagal UTBK saya menangis hancur di depan ibu saya, rasa sedih yang luar biasa, di sisi lain saya juga menyadari bahwa usaha saya kurang. Namun saya tidak putus asa, dalam perjalanan saya melanjutkan ke pergguruan tinggi terdapat hal yang gagal dan berhasil, saya gagal pada 4 kampus yaitu UI, ITB, UNS, dan Undip, disisi lain saya di terima pada 5 kampus yaitu unnes, uny, unpad, itera, dan unair. Tetapi pada akhirnya saya memilih binus karena enrichment programnya dan pada 5 kampus yang saya diterima tersebut bukan lah jurusan Impian saya. Saya saat itu hanya iseng mendaftar hanya untuk gengsi.
Saya dapat menyimpulkan bahwa pengalaman saya selama 12 tahun sekolah terdapat suka dan duka, tetapi jangan larut dalam duka dan jangan pula berlebih dalam suka. Ambil Pelajaran terhadap setiap hal yang sudah berlalu. Manfaatkan waktu sebaik mungkin, namun bagi rata porsi untuk bermain dan bersenang senang juga. Hidup tidak selalu tentang yang “terbaik”, banyak sekali hal hal yang harus saya syukuri. Saya senang dengan pilihan saya saat ini, namun saya tetap ambis untuk kedepannya, saya bukanlah orang yang pasrah akan keadaan.
Di balik semua itu, saya bersyukur memiliki orang tua yang sangat mendukung saya dalam hal apapun selagi itu positif dan memfasilitasi saya, mereka memberikan yang terbaik dan terbaik untuk saya, saya sangat bersyukur.
Saya pernah mengalami bully saat kelas 2 sd, saya dibully karena fisik saya yang gendut, aibat hal itu saya sempat diet extrim selama berbulan bulan, padahal saat ini saya masih kelas 2 SD, akibatnya saya sangat mudah sakit. Akhirnya perlahan hal tersebut dapat saya atasi dengan makan sehat dan menghindari teman yang membully saya, sebagai gantinya saya membangun pengalaman dengan teman yang saya pilih.
Alasan saya berkuliah di arsitektur yaitu
1. Dari SD saya memiliki passion dan kemampuan dalam bidang gambar dan berseni visual.
2. Saya pernah mengikuti 2 test IQ yang berbeda, test IQ pertama dari @tesbakatindonesia dan yang kedua dari bimbel BTA Group. Dari 2 test tersebut manyatakan bahwa saya memiliki nilai sempurna pada kemmapuan bidang dan ruang yang dimana hal tersebut mengarahkan saya pada bidang arsitektur.
3. Saya adalah orang yang suka sekali berimajinasi dan berkhayal terhadap suatu bentuk.
Saya memiliki cita cita sebagai arsitektur tepatnya kelas 5 SD, berbagai pengalaman dan pelajaran serta materi baru saya alami bertahun tahun, namun Arsitektur tetap menjadi cita cita saya, saya saat ini pun berkuliah di jurusan yang saya impikan sejak dulu yaitu arsitektur.
Jika saya membandingkan dalam mengerjakan suatu persoalan yang berhubungan dengan karya visual (misal gambar) dibandingkan hal lain, saya dapat merasakan bahwa saya leih enjoy pada karya visual.
Hal tersebut juga membuat persepsi saya bahwa kuliah di jurusan yang saya mau itu menyenangkan.
Saya harap saya bisa meraih apa yang menjadi keinginan saya.