Kategori
Teaching Tugas 1 - Get to Know Your Self

Albert Agung – Get to Know Your Self

Hallo, nama saya Albert Agung, saya kelahiran 2005 di bulan Agustus yang berarti saya tahun ini berumur 18 Tahun. Saya lahir di Jakarta dan saat ini berdomisili di Jakarta juga tepatnya di Jakarta Barat, Grogol Petamburan. Saya adalah anak pertama dari 2 bersaudara. Saya memiliki hobi bermain badminton dan bermain game khususnya mobile legend, tapi sangat welcome jika ada yang mau mengobrol tentang game anime hehe. Saya juga suka menonton anime dan membaca manga, tapi tidak over sehingga hanya ratusan anime yang saya ketahui. Lagu favorit saya kebanyakan dari Jpop dan salah satunya yaitu Yoru ni Kakeru – YOASOBI. Lagu tersebut memiliki makna dalam tetapi asik serta cocok irama dengan pribadi saya. Film yang saya sukai seputar genre action, romance, comedy dan mystery, tetapi tidak menutup kemungkinan genre lain saya juga bisa suka. Ada beberapa lagu yang saya suka baru baru ini yaitu Night Dancer sebagai salah satunya. Saya juga bermain game yang menurut saya bisa menghasilkan uang , menghibur saya, menjadi motivasi dan penyemangat saya, dan mengembangkan bakat serta soft skill. Jika dilihat, banyak game yang memiliki player asing dari luar. Papa saya dulu bekerja sebagai insinyur atau bisa disebut sipil dan saat ini sebagai wirausaha. Mama saya sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT). Kehidupan saya saat ini dibesarkan oleh keluarga yang sangat hangat, terkadang dingin, tapi selalu ada saat dimana kami bercanda satu sama lain dan mendengarkan cerita.

Terkadang kami ibadah bersama, pergi bersama, makan bersama, dan suasana tersebut sangat indah. Sebagai anak pertama, saya terdidik untuk memberi contoh yang baik dan menjadi pribadi yang dewasa sekaligus mandiri. Saya memiliki kepribadian yang tidak suka basa basi, selalu on point, suka dengan kedamaian/keheningan, mandiri, tekun, suka kuliner & memasak, dan masih banyak lagi. Saya cenderung merupakan pribadi yang agak sensitif dengan orang yang dekat dengan saya, karena saat saya dekat dengan orang yang nyaman, saya lebih mudah mengekspresikan emosi dan perasaan yang dialami, sehingga saya lebih belajar untuk berkomunikasi. Sewaktu SMP dan SD, saya suka berteman dengan siapa saja tetapi sewaktu SD saya terlibat masalah dengan beberapa perempuan sehingga membuat pertemanan saya sejak SD lebih banyak kepada laki-laki dan sewaktu SMP mulai bertambah perempuannya. Sewaktu SD saya sudah memiliki bakat bermain badminton, tetapi lapangan dan fasilitas yang ada sangat tidak mendukung sehingga bakat saya tidak terpakai sewaktu SD, lalu saat beranjak ke SMP, disitu bakat saya sangat terpakai dan terlatih, omong-omong saya memiliki beberapa prestasi di bidang badminton. Saya tekun melatih bakat saya dan sempat mengikuti training club tetapi saya berhenti dikarenakan corona dan jadwal tugas yang padat.

Fyi, sewaktu SMP saya juga memiliki banyak crush hehe. Saat corona mulai datang, saya cukup senang tidak ada UN, tetapi juga sedih tidak ada perpisahan SMP. Coronapun berlanjut hingga 1.5-2 tahun dan menghilangkan waktu yang ada saat SMA. Saya sebenarnya cukup excited untuk masuk SMA dikarenakan bisa lebih mengembangkan bakat saya dan mendapat prestasi di bidang akademik maupun non akademik, tetapi kondisi corona yang tidak mendukung sehingga saya tidak dapat mengikuti berbagai perlombaan yang ada pada SMA tersebut. Lalu saya terpaksa merelakan impian saya pada masa SMA untuk mendapatkan piala. Lalu sewaktu SD, saya pindah sekolah dari sekolah Hati Kudus ke Kristoforus dimana sekolah tersebut terletak di area Jelambar dekat rumah saya. Saya mendapat banyak teman sewaktu SD dan memiliki berbagai koneksi serta pengalaman sewaktu SD, beberapa cerita dalam hidup saya juga terbentuk ketika saya sedang berada di kelas SD. SD saya termasuk gedung yang kecil tetapi tempat tersebut memiliki banyak kenangan dan bahkan saya masih sering bertemu dengan kepala sekolah sewaktu SD. Saat SD saya pernah mengalami jatuh, pergi ke kebun binatang, retret hingga graduation. Saya memiliki bermacam macam teman yang memiliki berbagai sifat dimana ada yang sifatnya sangat sensitif dan easy going.

Lalu saat SMP saya memiliki berbagai teman yang berbeda dan pindah sekolah. Sekolah SMP saya hanya bersebelahan dengan sekolah SD saya, tetapi saya kaget karena culture dan fasilitas mereka sangat memukau. Ada OSIS juga yang tidak ada pada lingkungan SD dan lab fisika yang bagus. Saya tidak menyesal pindah kesini, dan omong-omong alasan saya pindah karena adik saya bersekolah di Bunda Hati Kudus jadi sewaktu SMP saya pindah kesitu. Saya juga bertemu dengan teman TK saya di SMP, cukup akrab dengannya hingga sekarang hanya penampilannya berbeda. Banyak yang terjadi sewaktu SMP, dan saya paling suka saat guru matematika memuji saya dikarenakan saya cukup mahir untuk pelajaran matematika. Sistem pembelajaran matematika di SMP saya biasanya memilih murid untuk mengerjakan soal di depan papan tulis jadi lebih enak untuk dilihat dan dipelajari.

Lalu saat SMP saya juga merasakan rasanya pertama kali bermain bersama teman-teman saya, bermain skating, pandora, dan masih banyak lagi pengalaman yang didapatkan sewaktu SMP. Di kelas 8, ada beberapa guru yang tergantikan, yang saya cukup kaget adalah guru matematika dan guru fisika dimana 2 guru tersebut yang membuat saya mendapat nilai bagus dan menjadi favorit, tetapi lama kemudian saya juga mulai menyukai guru” tersebut dan khususnya guru fisika karena metode mengajarnya yang tegas dan ruangannya yang sangat estetik serta nyaman. Guru fisika tersebut bernama Pak Deddy, dia juga merupakan guru yang paling saya sukai, dia adalah wali kelas saya selama 2 tahun berturut-turut dan cara mengajar beliau sangat mendidik dan tegas. Dia mengajar dengan menggunakan contoh dan tidak terbata-bata dalam menjelaskan. Ia memiliki cerita hidup yang sangat inspiratif dan ia salah satu yang memotivasi saya dalam hidup. Jika saya bilang, ia adalah orang yang mengalami kepahitan berkali-kali dan saya cukup sedih akan hal tersebut karena ia orangnya mengalami berbagai pengalaman. Ia seorang yang mandiri, tegas dan disiplin. Ia memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan ilmu yang menyongsong kehidupan SMP. Jika dibilang, tanpa dia maka SMP Bunda Hati Kudus tidak akan sepopuler sekarang karena ia yang membuat SMP tersebut cukup terkenal dan serasa hidup dengan berbagai aktivitas dan hiasan didalamnya. Lalu ada juga guru favorit saya, ia Guru Biologi sekaligus guru Badminton saya. Ia juga menghiasi SMP menjadi hidup dan membuat berbagai inovasi bersama pak Deddt. SMP tersebut merupakan SMP terindah bagi saya, bukan berarti itu terbagus tetapi itu memiliki nilai yang sangat indah.

Pak heru sendiri juga melatih saya dalam badminton dan membantu saya mengembangkan bakat saya untuk tampil dan bisa memenangkan berbagai kompetisi. Berkat dia yang mengatur ekskul dan membantu saya mengikuti kompetisi, saya telah memenangkan 3 kompetisi kejuaraan dalam badminton dan itu membuat saya cukup senang akan hal tersebut. Kompetisi tersebut juga menjadi motivasi bagi saya serta self award karena impian saya salah satunya adalah kejuaraan badminton. Saya cukup senang karena telah meraih medali dan piala dan saya dapat memamerkan ke teman-teman saya dan saya cukup dihormati. Sewaktu SMP saya juga bergabung ke Putra Altar (Organisasi yang melayani gereja khusus remaja) dan awalnya saya ikut karena teman, tetapi lama kelamaan itu cukup seru serta menguatkan iman saya kepada Tuhan Yesus. Dalam Putra Altar, sangat banyak pelajaran yang didapatkan disitu apalagi sewaktu saya masuk ke dalam pengurus inti, dimana saya dididik dengan tegas dan disiplin.

Saya juga mendapat pengalaman berkomunikasi dengan bermacam-macam usia, dari yang tua hingga muda dikarenakan posisi yang saya isi dan saya bersyukur telah mendapat pengalaman tersebut karena hal tersebut menjadi bekal bagi dunia masyarakat saya. Awal mula saya masuk, saya emang rajin bertugas, tetapi setelah bertahun-tahun, mulai dipadatkan dengan tugas, jadwal lain, dan sekolah sehingga membuat semangat saya menurun dan mulai bosan dengan Putra Altar, tetapi tidak butuh waktu lama dan saya mendapatkan semangat itu kembali dikarenakan iman saya. Lalu dimulailah masa corona dimana awalnya cukup senang, saya sudah mempersiapkan dan belajar untuk UN dan Ujian Praktek tetapi corona membuat perjuangan saya sia-sia. Saya cukup senang dan lega, tetapi dengan tiadanya perpisahan antar kelas dan angkatan serta graduation membuat saya cukup sedih dan tidak suka dengan hal tersebut. Lalu masuk masa SMA dimana saya cukup senang dan sedih, satu sisi senang karena saya tidak perlu masuk sekolah untuk memulai pelajaran dan memudahkan dalam tugas maupun ujian. Biasanya saya suka mematikan kamera sewaktu ada online learning. Lalu sedih karena 1.5 tahun saya hilang dikarenakan corona sehingga tidak dapat bertemu dengan teman-teman saya dan mengenal orang baru. Hal tersebut juga mempersulit saya dalam membentuk kelompok. Corona memiliki 2 sisi yang sangat berlawanan, ada kala sedih dan senang yang dirasakan bersama. Lalu setelah corona berakhir, maka saya juga mengalami namanya culture shock dimana saya sulit beradaptasi dan macam-macam teman baru dan sifat baru. Tetapi pada akhirnya saya dapat beradaptasi dan mengobrol serta berteman dengan mereka. Memang cukup sulit untuk memulai sekolah di pertengahan, apalagi dengan adanya online learning yang membatasi pertemanan satu sama lain. Well, setelah corona saya mendapat kegiatan retret di kelas 12. Saya juga kesal karena bakat saya tidak dapat dikembangkan sewaktu SMA karena corona. Saya memiliki impian mendapat piala atau medali juga di SMA tetapi saya serahkan kepada adik saya.

Banyak yang terjadi sewaktu SMA dan pertemanan kami sangat singkat yaitu 1.5 tahun saja. Kami mulai mengalami kesulitan belajar di awal karena transisi yang cukup shock. Lalu ada graduation yang memiliki nilai pertemanan yang kuat dan kami 100% lulus. Lalu saya masuk kuliah dan memilih jurusan Arsitektur karena saya sejak kecil dilatih memiliki impian sebagai seorang Arsitek karena Papa dan Kakek saya adalah Insinyur dan saya sebagai Arsiteknya. Saya sangat enjoy dengan jurusan yang saya pilih saat ini dan saya memiliki mimpi besar dimana saya akan sukses dan membangun gedung yang memukau dan saya akan mewujudkan mimpi saya tersebut di perkuliahan saya.

avatar Realrich Sjarief

Oleh Realrich Sjarief

Founder of RAW Architecture

Tinggalkan komentar