Kategori
Teaching Tugas 1 - Get to Know Your Self

Benedict Zefanya Adrevin Sambang – Get to Know Your Self

Perkenalkan namaku Benedict Zefanya Adrevin Sambang. Aku lahir di Sintang 29 September 2005 dari keluarga yang berkecukupan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sebagai anak sulung, aku dibesarkan dan dididik tegas dari sepasang orang tua yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil.

Di Sintang aku tinggal bersama keluargaku di rumah yang seadanya bisa dibilang sederhana. Aku tinggal di Sintang sebab orang tuaku yang bekerja di sana. Di sini aku tinggal tidak hanya bersama kedua orang tuaku tetapi juga bersama seorang asisten rumah tangga yang membantu untuk mengasuhku. Aku juga mendapat banyak teman bermain tidak hanya anak-anak sebayaku tetapi juga orang yang lebih besar dariku. Aku tinggal di Sintang hingga umurku 2 tahun setelah itu aku dan orang tuaku pindah ke Pontianak ibukota Provinsi Kalimantan Barat. Di Pontianak tepatnya di Kecamatan Pontianak Selatan. Kami tinggal di rumah orang tua ibuku. Di kota inilah aku mulai besar dan bersekolah.

Pada saat menginjak umur 3 tahun aku dan keluargaku sudah memiliki rumah pribadi di Pontianak tepatnya kecamatan Pontianak Tenggara cukup jauh dari rumah orang tua ibuku. Jadi kami tidak tinggal di rumah orang tua ibuku lagi. Di umur 3 tahun aku mulai masuk ke dunia persekolahan yaitu TK atau Taman Kanak-Kanak. Di sana aku mulai mengenal lebih banyak dan berteman dengan anak yang umurnya sebaya denganku. Di TK aku pernah dijahili tapi aku tidak peduli dengan itu dan jujur aku juga pernah berkelahi mungkin lucu juga perkelahian antar anak kecil. Di TK ini aku juga belajar pelajaran kurikulum di TK yang sebenarnya lebih ke belajar sambil bermain. Di sini juga gurunya asyik-asyik. Kantin menjadi salah satu tempat favoritku karena aku bisa jajan makanan yang aku suka dan penasaran. Oh iya di TK aku juga sering dijaga sama pembantuku tapi dia hanya menunggu di luar area sekolah. Beliau mungkin tepatnya sepupu dari nenekku yang tak lain juga bakal mengasuhku di rumah apabila orang tuaku sibuk dengan pekerjaan mereka. Beliau sudah sering mengasuh tidak hanya aku tetapi juga anak dari keluarga besarku. By the way di TK aku bukanlah seorang anak yang berprestasi tapi aku juga bukan yang dalam “bodoh” mungkin pertengahan.

Tidak hanya di persekolahan, di lingkungan rumah aku juga memiliki teman mungkin lebih tepatnya sambil bersahabat. Sebelum kuceritakan pertemananku, aku akan menceritakan di mana aku tinggal di Pontianak. Aku tinggal di sebuah komplek perumahan di area pinggiran kota Pontianak. Walaupun pinggiran kelak area ini merupakan salah satu area dengan area kuliner, fasilitas umum, pendidikan yang cukup lengkap di Pontianak. Baik aku akan menceritakan pertemananku. Di sebelah rumahku aku berteman dengan anak tetangga, kalau yang namanya anak kecil mau berteman dengan siapa pun mau gendernya berbeda ya berteman, berteman saja. Ya dia anak perempuan tapi tak lama aku berteman dia sudah pindah dari komplek perumahan tersebut. Setelah itu aku mendapatkan teman baru lagi, anak laki-laki yang rumahnya hanya berjarak 2 rumah dari rumahku. Setelah berteman dengannya kami mulai berteman dengan anak-anak lainnya yang ada di komplek perumahan tersebut. Di sini aku bersahabat dan kami menjadi empat orang sahabat yang ceritanya akan kulanjutkan setelah ini.

Setelah lulus dari TK aku melanjutkan persekolahanku yaitu SD atau sekolah dasar di sekolah dekat rumahku yaitu SD Gembala Baik 2. Mengapa ada “2” di nama sekolahnya? Karena sekolah ini merupakan cabang yang dari sekolah yayasan ini yang cukup jauh dari rumahku. Baik, di SD aku mulai bertemu dan mengenal lebih banyak orang lagi tidak hanya anak-anak sebayaku tetapi juga guru yang lebih beragam dan pelajaran yang lebih banyak. Banyak kejadian menarik yang terjadi selama SD ini tidak hanya hal-hal jahil atau lucu tapi mungkin juga cinta monyet pertamaku mungkin.

Di kelas 1 SD aku mulai mengenal namanya nakal tapi nakal anak kecil pada kala itu, soalnya nakal anak kecil sekarang agak berbeda. Aku di SD sendiri tepatnya pada kelas 1 SD merupakan anak yang aktif dalam hal pelajaran maupun sosial. Ya walau bukan yang terpintar dan 3 besar secara akademik tapi aku memiliki nilai yang cukup baik. Ada kejadian-kejadian lucu saat kelas 1 ini. Mulai dari hukuman di kunci pintu kelas tetapi anak-anak lain pada keluar melawati jendela dengan melompatinya padahal tempat mereka mendarat cukup tinggi mungkin satu setengah meter, cukup berani untuk seorang anak kelas 1 SD. Tidak hanya itu, guruku tepatnya wali kelasku pada saat itu Bu Eka sering mengancam aku dan teman sekelasku dengan akan memberikan atau menyempal kami dengan cabai rawit apabila kami ribut dan nakal di kelas. Selain itu juga, pernah saat akan di Imunisasi ada pemisahan murid yang sudah pernah di vaksin sama yang belum. Pada saat itu merupakan imunisasi difteri kalau tidak salah, nah pada saat itu saya belum pernah divaksin difteri karena takut akan disuntik jadi saya masuk ke kelompok yang sudah divaksin. Ketika itu saya ketahuan belum divaksin jadi saya akan disuntik karena takut saya menangis dan ketika hal itu terjadi guru menelepon ibu saya dan saya disuntik sambil menangis di samping ibu saya.

Masuk ke kelas 2 SD, pada saat ini saya mulai menjadi siswa yang lebih aktif lagi dalam hal akademik. Pernah saat itu ada tes perkalian menyebutkan perkalian satu hingga sepuluh apabila tidak bisa akan di jemur di lapangan upacara. Pada saat itu saya bisa menjawab tetapi ada beberapa teman saya yang tidak bisa. Di kelas dua mulai bisa memilih ekstra kurikuler atau ekskul, saya memilih ekskul bina iman sejenis ekskul perkumpulan anak-anak sekolah minggu tetapi ini di sekolah. Saya mengikuti ekskul tersebut hingga kelas 5 SD, soalnya saya bingung mau pilih ekskul apa. Di kelas 2 ini mulai diperkenalkan pelajaran bilingual seperti pelajaran matematika tetapi ada bahasa inggrisnya. Ada 1 kejadian lucu dan memalukan atau lucu kali ya, saya pernah berak di kelas pada saat itu saya tiba-tiba saja sakit perut dan mules karena tidak tahan jadi terbuanglah di kelas karena tidak mau ketahuan saya akhirnya ke toilet dan lama di sana. Karena hal itu, saya di cari di toilet dan guru menelefon orang tua saya. Di toilet bukannya membawa lagi celana dalam tetapi saya malah membuang celana dalamnya. Setelah kejadian itu saya langsung pulang dan dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa ternyata saya sakit tipes. Saya tidak rawat inap hanya di rumah saja dan tidak masuk sekolah saja. Di kelas 2 ini mungkin pertama kalinya saya mengenal yang namanya cinta monyet haha. Saya suka dengan anak perempuan yang di kelas saya dia merupakan anak yang berprestasi selalu peringkat 1 dari kelas satu hingga tamat SD. Di kelas 2 ini saya pernah menjadi peringkat kedua di kelas peningkatan dari kelas 1 yang sebelumnya peringkat sembilan.

Mungkin cerita berikutnya lebih ke cerita lucu dan menarik. Masuk ke kelas 3 SD, di sini ada kejadian lucu di mana dulu saya sangat takut dengan anjing karena pernah dikejar oleh anjing. Nah pada saat itu ada yang namanya les tambahan seperti pelajaran tambahan setelah pelajaran utama, biasanya hanya sedikit saja yang mengikuti kelas tambahan. Pada saat itu tiba-tiba anjing yang memang anjing sekolah tiba-tiba masuk ke kelas. Nah karena ketakutan saya sampai naik ke atas meja dan saya jadi bahan kejahilan, saya ditakut-takuti oleh teman saya. Dan saya pernah ribut saat pelajaran komputer jadi saya tidak boleh masuk ke lab saat hari itu.

Naik ke kelas 4, mungkin tidak banyak yang bisa di ceritakan tetapi pada saat kelas 4 saya mendapatkan guru sekaligus wali kelas yang mungkin merupakan guru terbaik yang pernah saya dapatkan. Beliau memiliki nama Pak Yayan. Beliau tidak hanya mengajar pelajaran seperti biasanya tetapi beliau memiliki sikap tegas tapi juga perhatian sama anak didiknya. Walaupun sering marah dan perawakan yang keras tetapi kami murid-muridnya masih tetap respek kepadanya hingga sekarang. Di kelas 4 mungkin saya mungkin juga pentolannya ya nah pernah saat itu saya dengan teman sekelas saya menjahili mungkin kalau sekarang bahasanya bully seorang anak dengan kata “bekantan” hingga lanjut ke kelas 5.

Di kelas 5 saya pernah peringkat satu di kelas dan saya terkejut soalnya saya tidak sangka. Nah lanjut dari kasus bully tersebut. Pada saat itu mungkin karena murid lainnya juga pada risih, saya dan teman-teman saya di laporkan ke wali kelas saya. Lanjut di kelas 6 pernah suatu kejadian karena saya terkejut saya tidak sengaja berkata “anjing” karena hal itu saya di keluarkan dari kelas selama 1 minggu. Jelas saya banyak ketinggalan pelajaran, jadi saya belajar lebih giat dan pada akhirnya masuk ke-3 besar. Saya juga pernah ikut lomba bahasa mandarin tapi hasilnya cukup buruk karena apa yang saya pelajari jauh dari apa yang keluar. Pada itu masih ada yang namanya ujian nasional walau dicap anak yang memiliki prestasi akademik saya tidak masuk ke dalam 10 besar dengan nilai tertinggi di UN tetapi pada saat juara umum (rata-rata nilai tertinggi dari kelas 4 hingga 6) saya menduduki peringkat ketiga. Jadi selama SD saya merupakan anak yang berprestasi tapi secara kelakuan saya cukup nakal kalau di sana saya sering dibilang “pintar tapi sakau”.

Setalah lulus SD saya masuk SMP yang masih 1 yayasan yaitu SMP Gembala Baik. SD sampai SMA saya bersekolah di yayasan tersebut. Di SMP banyak kejadian yang lucu dan tak terduga. Mulai dari berkelahi dengan anak SMA walau cuman datang dan menonton saja. Ada kasus anak perempuan yang membagikan foto “nude”-nya ke media sosial hingga ada beberapa guru gatal kali ya sebutnya. Di SMP saya mungkin suka sama seseorang tapi tidak ada niatan lebih tetapi teman saya sering menjahili saya dengan dia. Di SMP saya pernah sakit DBD dan itu merupakan pengalaman pertama kalinya dirawat inap di rumah sakit. Di SMP saya mungkin sudah tidak seaktif SD dalam hal akademik tapi branding saya “pintar tapi sakau” masih melekat ke saya. Karena berbeda dengan anak-anak pintar lainnya yang berteman dengan sesama pintar atau nerd to nerd. Saya lebih sering berteman dan bermain dengan anak yang dicap nakal dan bodoh. Di SMP saya mendengarkan sebuah lagu yaitu “Celengan Rindu” lagunya Fiersa Besari, di lagu ini mungkin tidak hanya menceritakan rasa rindu sepasang kekasih tetapi juga bisa menceritakan rasa rindu seseorang dengan orang terdekat mereka.

Pada saat itu mulai ada pandemi Covid-19. Yang katanya libur 2 minggu tetapi malah jadi 2 tahun karena hal itu dalam skill sosial saya jadi berkurang karena ya jarang ketemu siapa pun. Pada saat pandemi saya hanya bermain game online saja. Masuk SMA dengan suasana pandemi jelas tahun pertama dan kedua hanya kelas online saja itu menjadi hal baru di hidup saya mungkin juga di hidup banyak orang. Mungkin hanya kehidupan yang flat selama pandemi. Masuk ke tahun ketiga sudah mulai tatap muka pembelajarannya.

Saya masuk ke kelas pada hari pertama. Mungkin karena diam dan penampilan yang cukup dikira nerd kalau yang tidak kenal saya mungkin tanggapan pertama mereka ke saya, saya merupakan goodboy yang ambisius dan nerd di pelajaran. Tetapi ketika di lingkungan sekolah banyak yang heran “kok bisa kenal dan akrab dengan anak-anak itu ya?” maksud dari anak-anak itu istilah sekarang mungkin “popular or star”-nya. Yap branding “pintar tapi sakau” muncul kembali. Di SMA mungkin saya tidak seterbuka SD atau SMP. Banyak kejadian lucu dan menarik serta berkesan yang dikemas dalam waktu singkat selama kurang dari 1 tahun. Mulai dari retret kelas, tidak bayar makanan kantin bareng, bolos keliling kota, satu kelas nyontek saat ujian, nyanyi bareng di kelas sambil gitaran, tidur bareng 1 kelas serta acara lainnya. Saat SMA selain “pinta tapi sakau”, saya juga sering dibilang “cocok di circle mana pun” ya mungkin gak semua orang bisa cocok di lingkungan pertemanan atau harus berubah menyesuaikan diri dengan orang lain. Karena hal itu aku jadi tahu banyak tipe manusia. Setelah lulus SMA, aku memang berencana keluar kota karena agak bosan dan ingin tahu dunia luar. Pada awalnya aku berencana teknik informatika tapi karena merasa ada cita-cita dari kecil yaitu menjadi arsitek saya mengubah rencana saya. Saya mengikuti SNBP dan SNBT tapi karena kelalaian dan malas saya, jadinya saya tidak lulus di PTN atau Perguruan Tinggi Negeri. Karena pada saat itu saya sudah ada backup beberapa PTS jadinya saya memilih salah satu PTS yaitu BINUS University. Di BINUS saya awalnya memilih ComSci tapi karena melihat di BINUS ada jurusan Aristektur jadinya saya memilih jurusan tersebut. Cinta saya terhadapt arsitektur jujur saja dangkal. Selain ingin mewujudkan cita-cita saya, saya juga ingin membanggakan orang tua saya dan membuat mereka tersenyum dengan kesuksesan saya kelak nanti.

avatar Realrich Sjarief

Oleh Realrich Sjarief

Founder of RAW Architecture

Tinggalkan komentar