Rangkuman jawaban beserta kesimpulan:
- Kehidupan saya sebagai anak kepala sekolah alasannya karena sangat berperan penting terhadap kehidupan saya selama saya hidup yang saya akan ceritakan dipengalaman pendidikan.
- Kabar dan pengalaman saya selama merantau dijakarta karena dari sayanya sendiri, saya selalu merasa kesepian walau saya sendiri banyak memiliki kenalan dan saya sangat suka untuk berinteraksi sosial.
- Shadow Moses – Bring Me The Horizon pada albumnya sempiternal, lagu ini bergenre metalcore pada tahun 2013 yang bermakna tentang dunia akhirat yang tanpa diketahui semua mahluk hidup sekaligus menanyakan keberadaan sang pencipta itu ada atau tidak ada.
- Tujuan saya hidup diri saya adalah terus bertumbuh menjadi lebih baik setiap harinya dengan belajar dari pengalaman serta lebih mempersiapkan sesuatu dengan matang alasannya saya ingin meninggalkan diri saya yang lama dan saya tidak pernah berhap dengan adanya pengalaman akan menguatkan diri saya secara mental maupun fisik.
- Saya ingin karya atau legacy yang saya ciptakan bisa berdampak besar secara positif pada lingkungan dan dunia karena saya ingin ketika sudah saya tidak ada, saya ingin orang- orang merasakan hal positif dari karya-karya yang telah saya buat selama saya hidup.
- Saya merupakan orang asli kalimantan barat lebih tepatnya didaerah pontianak, keluarga saya merupakan kalangan menengah keatas, ayah saya sekarang merupakan pegawai negri sipil dan ibu saya sebagai kepala sekolah. Saya merupakan anak terakhir/ anak bungsu dari 2 bersaudara perempuan yang berprofesi sebagai dokter umum, sehingga saya sering dibandingkan diri saya dengan kakak dan orang tua saya dari keluarga hingga lingkungan sosial yang terdekat dengan saya.
- Ya tentunya setiap manusia memiliki trauma dalam hidupnya, termasuk saya memiliki trauma terhadap apa yang telah terjadi pada hidup saya dari sebelum saya kuliah hingga sekarang tetapi saya mencoba untuk melawan rasa trauma tersebut dengan cara menjalani dengan cara hidup stoicsm yaitu menjalani hidup dengan tidak pernah peduli apa yang telah terjadi atas kehidupan dimasa lalu.
- Alasan saya ingin masuk arsitektur karena saya ingin memahami kebutuhan dari lingkungan dan mahluk hidup sekitarnya serta dunia ini yang memiliki kekurangan apa yang dibutuhkan.
- Saya mencintai arsitektur bukan karena saya bisa menggambar/mendesign bangunan saya tetapi saya suka untuk berempati terhadap lingkungan dan mahluk hidup disekitar saya, yang dimana lingkungan yang saya tinggalin khususnya DKJ ini sudah hampir tidak layak untun ditinggal akibat ulah manusia yang angkuh dan seharusnya pada tahun 1965 jakarta ingin memiliki ide yaitu “rentjana pola hidjau” yang seharusnya terlaksanakan dari dulu, tetapi mengapa baru sekarang manusia memikirkan masalahnya? Terlepas dari itu semua intinya saya ingin mengembangkan diri saya menjadi lebih baik dari orang lain dan setidaknya saat saya sudah tidak adapun orang-orang masi mengenal saya sebagai Arsitek yang pernah berdampak pada dilingkungan sekitar, mahluk hidup, maupun didunia.
- (NOTE : jujur dari sayanya sendiri tidak suka menceritakan kesedihan tetapi ya hidup saya dari awal mungkin tidak semua anak layak dengan kehidupan yang saya jalani dan untuk bercerita tentang hal yang sifatnya privasi kehidupan saya bahkan dengan orang tua saya sendiri tidak pernah saya ceritakan kehidupan saya secara pribadi karena saya tau ini akan menyakitkan hati mereka tetapi karna ini adalah tugas dari bapak Realrich maka saya akan menceritakan tentang kehidupan diri saya dimulai saya lahir hingga kedepannya tujuan karir saya diarsitektur dan terakhir saya berharap bapak bisa mengerti untuk tidak disebar luaskan demi privasi saya).
- Perkenalan : Nama saya Chalvin Tri Ananta atau orang terdekat saya lebih suka memanggil diri saya dengan sebutan Aping, saya lahir 22 januari 2005, Pontianak, Kalimantan barat , saya memiliki hobby bermain game/mainan yang berhubungan dengan passion saya yaitu mendesign sesuatu seperti mainan clay dan lego untuk game saya lebih suka bermain minecraft dan the sims, selain itu hobby saya bermain game/mainan, saya juga suka olahraga seperti gym dan basket, dan terakhir saya memilki hobby yaitu photographer Saya merupakan anak bungsu dari 2 bersaudara yang berprofesi sebagai dokter umum untuk sekarang dan saya memilki perbedaan umur yang cukup jauh dengan kakak perempuan pertama saya yaitu 8 tahun serta kakak perempuan saya yang ke-2 yaitu 6 tahun perbedaannya. Ibu dan Ayah saya memiliki legacy yang terkenal dilingkungan sosial sehingga saya terlahir diwajibkan untuk menjaga nama baik mereka yang dimana saya gagal untuk sekarang dan saya mencoba untuk memperbaikinya sekarang.
- Pengalaman keluarga : Sejak kecil saya hidup dengan keadaan orang tua yang lengkap serta diberkati dengan keadaan yang memumpuni secara ekonomi dan lain-lain. Orang tua saya mengajarkan saya banyak mengajarkan seperti tatakrama yang baik dan pengalaman mereka itu sendiri. Kakak pertama saya dulu hingga sekarang merupakan anak yang sangat teladan jadi dia merupakan tulang punggung keluarga yang dimana untuk sekarang dia mengejar karir yaitu ke dokter spesial. Sementara yang ke-2 kakak sedang melakukan magang karena dia baru saja wisuda tahun ini, Ayah saya bekerja sebagai pegawai negri sipil dibagian rektor dan sebentar lagi akan pensiun, Ibu saya bekerja sebagai kepala sekolah di pontianak yang sebentar lagi pun akan pensiun di umur yang sudah tua.
- Pengalaman menguntungkan dalam kehidupan saya dari kecil hingga sekarang : Saya dari kecil besar memiliki keuntungan dikeluarga yang cukup memumpuni jadinya saya bisa banyak mengeksplor lebih tentang passion dan karir saye sendiri seperti bisa memilki gadget diumur 8 tahun dan orang tua saya mereka memilki banyak kenalan sehingga saya mendapatkan pengalaman yang banyak dari networking mereka dan saya juga mendapatkan beasiswa 100% dari binus karena networking dengan ibu saya, serta pengalaman selama saya hidup hingga saya bisa survive sekarang yaitu saya pernah hampir kecelakaan yaitu menabrak trotoar saat speeding dengan kecepatan 80km lalu saya juga hampr pernah ditabrak tronton saat berkendara, yang terakhir pengalaman yang benar-benar masih melekat pada diri saya adalah diskriminasi akibat norma-norma dilingkungan sekitar say sendiri
- Pengalaman pendidikan, pengalaman trauma, dan kesimpulan dari awal hingga sekarang : Dari saya memulai pendidikan saya merupakan anak yang memilki kespesialan yang tidak semua anak sekolah umum miliki yaitu saya merupakan anak kepala sekolah yang berbeda. Disaat anak guru/kepala sekolah lain belajar saya sibuk dengan mencari pengalaman yang seharusnya saya tidak pernah cobai seperti saya lebih memilih bermain dan berinteraksi terhadap lingkungan daripada belajar untuk menjaga legacy orang tua mereka, sehingga dampak yang saya pun lakukan membuat saya sering diremehkan dan didiskriminasi oleh lingkungan sosial saya itu sendiri hingga berdampak pada kesehatan fisik dan mental saya. Jujur ini agak sensitif yaitu saya berusaha untuk melakukan bunuh diri dengan cara apapun karena tekanan menjaga legacy orangtua saya yang memiliki dampak sangat besar dilingkungan sosial. Saya sendiri merasakan tekanan untuk menjaga nama baik ibu saya yaitu sering dibilang “kau ni beh anak kepala sekolah lulus jalur orang dalam” atau segala sesuatu yang berhubungan dengan keluarga saya dan ada banyak yang jujur membuat saya sakit hati dengan pendapat orang lain sehingga saya memendamnya yang membuat kesehatan mental saya semakin hari semakin memburuk, tetapi terlepas dari semua itu saya menjalaninnya dengan apa yang menurut saya layak dengan kehidupan yang saya ingin jalani, sempat disma saya merokok dan ugal-ugalanan dijalan raya demi menghilangkan stress dan jujur disitu saya naif banget. Saya sendiri tidak pernah ke psikiater untuk mengobati mental saya, tetapi saya menjalani hidup saya dengan mendengarkan sekaligus curhat kepada kakak saya yang memilki pengalaman yang serupa, terutama yang kakak saya yang pertama dan saya hidup sekarang mencari kebahagiaan dengan usaha sendiri bukan menunggu keajaiban muncul, karena yang saya mencintai waktu dan pengalaman yang membuat saya terus bertumbuh, mungkin sang pencipta memberikan saya pengalaman kehidupan yang susah untuk saya bisa bersyukur dan beradatasi dengan pengalaman hidup yang telah terjadi didalam kehidupan yang saya jalani sekarang dan sekian dari saya pengalaman kehidupan pribadi saya yang untuk sekarang masih saya jalani dengan seluruh kemampuan saya sendiri.
Tentang karir kedepannya yaitu arsitek : saya sendiri memilih arsitektur dengan tujuan saya ingin menjaga dan mempertahankan stuktur alam yang masih bisa dirawat.
Perkenalan arsitektur : dari awal saya hobby menggambar karakter atau objek animasi yang saya suka dari kelas 2 SD sampai kelas 4 SD saya berhenti menggambar karena saya rasa sudah cukup di bidang itu sehingga orang tua saya merekomendasikan saya ke arsitek, setelah itu saya pun mulai mengeksplorasi dunia arsitek seperti dari hobby saya yang kecil saya yaitu bermain mainan/game yang berhubungan dengan design dan creativity, saya memilki hobby yaitu photographer, saya sangat menyukai memfoto suatu objek yang belum saya pernah saya liat sebelumnya, saya juga suka untuk mengeksplor atau berjalan2 didaerah yang belum pernah saya eksplor. Saat itu saya belum benar2 mendalami ilmu arsitek secara detail sehingga yang saya pikirkan tugas arsitek cuma menggambar dan mendesign rumah, sampai dimana saya telah mendengar quote dari alamarhum pak Eko Prawoto yaitu ternyata membangun rumah bukan seorang arsitek sendiri, beliau menganalogikan arsitek sebagai bidan yang membantu persalinan, yang beliau maksud disini adalah seorang arsitek sendiri harus memahami bagaimana kebutuhan lingkungan, mahluk hidup, serta urban yang ada di tempat itu sendiri atau secara singkat yang semua arsitek butuhkan yaitu EMPATI. Setelah saya mendengar pernyataan beliau saya pun mulai mendalami ilmu arsitektur dengan cara saya berkuliah di fakultas teknik arsitektur, sayapun bertekad untuk menjaga lingkungan, mahluk hidup, dan dunia yang sudah sang pencipta berikan kepada kita.
Penutup sekaligus kesimpulan karir arsitek : tentunya saya sebagai mahasiswa dari awal sudah memiliki rencana untuk mengikuti event sayembara tingkat kampus untuk melanjutkan karir saya di bidang arsitektur secara profesional serta saya ingin mendapatkan portofolio.