Bagi saya mengenai dunia perkuliahan itu sangat memerlukan banyak pertimbangan dan membutuhkan tujuan yang nyata akan jadi apa nantinya ketika sudah lulus. Berdasarkan empat elemen Nous yang terdiri dari Phronesis, Techne, Sophia dan Episteme kita sering mengalami hal tersebut apalagi dalam hal pendidikan arsitektur. Konsep kebajikan ini ada didalam kehidupan kita sehari-hari, terutama didalam konteks pendidikan arsitektur. Episteme atau ilmu pengetahuan memiliki porsi paling besar yang dimiliki manusia biasanya , karena didunia pendidikan kita lebih banyak belajar dengan mendengarkan contohnya seperti guru yang menjelaskan dan murid yang mendengarkan. Phronesis merupakan kecerdasan taktikal dalam bertindak, namun di dunia pendidikan yang didominasi oleh gaya balajar mendengarkan terlebih lagi saat sekolah dari taman kanak kanak, sekolah dasar, sekolah menengah, sampai sekolah menengah ke atas maka dari itu ruang untuk melatih kecerdasan taktikal sangat sedikit. Hal ini menimbulkan jarak antara pelajaran di universitas dan di dunia praktik dan dunia kerja. Jika kita hanya pasif dalam dunia kerja maka itu menjadi tidak seimbang dan ketidakseimbangan itu bisa menjadi fatal apabila dilanjutkan terus menerus tanpa adanya pengembangan atau adaptasi di dunia praktik maupun dunia kerja. Hal tersebut juga dapat membuat seseorang merasa tidak percaya diri dan merasa tidak diapresiasi karena tidak aktif ikut andil dalam lingkup praktik dan kerja nya. Beruntungnya di dalam dunia pendidikan ada techne, yang disimulasi kedalam studio desain, yang diperkuat dengan kuliah praktik dan profesi. Walaupun pembelajaran ini terhitung optional, dalam kata lain kebijakan atau gaya pembelajaran setiap universitas bisa berbeda – beda.
Techne berperan sangat penting untuk mengasah hard skill kita di dunia perkuliahan dan pekerjaan. Apabila kita tidak dapat mendalami techne dengan sebagaimana mestinya maka kita akan ketinggalan seperti hal nya dengan teknologi yang berkembang pesat saat ini di dunia. Bahkan jika kita tertinggal sedikit saja mengenai teknologi saat ini kita akan merasa terasingkan seperti beda zaman. Maka dari itu sangat penting untuk kita semua mendalami techne karena akan sangat berguna baik kehidupan sekarang maupun di kehidupan selanjutnya. Lalu selanjutnya ada Sophia, Sophia merupakan ranah yang lebih personal yang membentuk keberanian dan kecintaan dalam berkarya. Dalam hal ini sophia juga dapat terjadi dari masa lampau seseorang itu sendiri ataupun dari apa yang dia lihat dan pelajari di lingkup sosialnya. Keseimbangan keempat kecerdasan ini membentuk sebuah Nous, kapasitas untuk membangun wawasan, kecerdasan, dan kemampuan untuk memperoleh kebijaksanaan intelektual.
Kadar Nous dapat berbeda-beda pada setiap orang maka dari itu banyak sekali profesi dalam dunia pekerjaan yang dapat diukur dari kadar Nous kita. Dalam dunia pendidikan arsitektur sendiri, jika lulus dengan gelar arsitek kita harus melanjutkan pendidikan kita di s2 ataupun bisa mengambil pendidikan IAI atau disebut dengan Ikatan Arsitektur Indonesia. Jika kita akan melanjutkan pendidikan kita maka kita harus bisa memilih sesuai dengan kadar Nous dalam diri kita agar kita bisa merasakan cocok dalam profesi tersebut dan juga menikmati jalan pilihan kita. Dalam pendidikan arsitektur terdapat empat profesi yaitu kontraktor, developer, akademisi, dan juga desainer. Dari keempat pilihan tersebut manakah yang merupakan passion dalam diri kita, untuk kontraktor sendiri kita harus siap bekerja sama dengan orang lain dalam membangun proyek kita juga harus bisa bersosialisasi dengan orang banyak agar mereka dapat melirik kita sebagai kontraktor dan juga harus pandai dalam negosiasi agar mendapat banyak keuntungan. Untuk developer tidak jauh berbeda dengan kontraktor hanya sajaa kita harus perlu bersabar dalam menjalakan pekerjaan tersebut. lalu selanjutnya ada akademisi, jika kita seseorang menyukai berinteraksi dengan banyak oranag dan menginspirasi dengan banyak orang maka akademisi sangat cocok dengan orang tersebut namun tentunya sebagai akademisi harus ada keseimbangan dari empat elemen yang ada di Nous tersebut karena semua elemen sangat diperlukan untuk menjadi akademisi.
Lalu profesi yang terakhir adalah desainer mengenai profesi desainer kita juga harus mempunyai skill dalam elemen komunikasi, ide, dan lainnya. Tidak hanya di dunia kerja, di dunia perkuliahan pun mempunya empat elemen itu sangatlah penting dan elemen yang kita miliki jangan dijadikan sebagai patokan kita untuk masuk ke dunia kerja karena empat elemen tersebut bisa di asah sebelum kita masuk ke dunia kerja seperti di dunia perkuliahan. Dalam dunia perkuliahan banyak sekali hal yang harus kita ikuti, kita sebagai mahasiswa juga harus menjadi mahasiswa yang aktif jangan menjadi mahasiswa yang pasif karena dengan menjadi mahasiswa yang aktif kita dapat mengasah soft skill dan hard skill kita. Ada banyak wadah di dalam dunia perkuliahan untuk membantu kita mengasah skill dan elemen kitam contoh nya seperti ukm ukm yang ada di universitas. jika kita ingin mengasah kemampuan pengetahuan kita maka bertanya lah kepada dosen yang mengajar, rasa ingin tahu sangat dibutuhkan untuk membuat kita semua mengetahui banyak hal baik yang umum ataupun yang menjurus. Kita juga bisa mengasah skill kepemimpinan kita dengan mengikuti organisasi dan mengikuti ldk atau bisa disebut juga dengan latihan dasar kepemimpinan, dengan menjadi ketua himpunan mahasiswa jurusan ataupun bisa ketua setiap bagian divisi.
Lalu apabila ingin mengasah tanggung jawab sebagai mahasiswa ataupun sebagai perorangan kita bisa mendaftar sebagai aslab atau asistan lab dan juga bisa dengan mengikuti project yang dibuat oleh himpunan atau pun perkumpulan orang. Ada yang menarik bagi saya dari tugas yang diberikan yaitu tugas wawancara dengan seseorang yang sudah mempunya gelar sarjana arsitektur, saya sendiri memilih Bapak Adriyan Kusuma yang merupakan dosen yang mengajar di Universitas Pradita. Ketika melakukan sesi wawancara banyak hal yang saya dapat dari cerita pak Adriyan Kusuma. Belia bercerita bahwa membaca buku dan bersosialisasi adalah dua hal yang sangat penting yang harus dimiliki dan dilakukan mahasiswa karena dunia yang akan dihadapi untuk kedepannya itu dimulai dari kita ketika menjadi mahasiswa di suatu universitas.Beliau mengatakan bahwa dengan membaca buku untuk menambah pengetahuan kita itu dapat memudahkan kita untuk selangkah lebih maju untuk bersosialisasi. Karena dengan pengetahuan kita pasti akan di cari oleh teman teman dan membantu mereka jika ada kurang pahamnya terhadap materi setia mata kuliah. Dengan hal tersebut kita harus mempunya teknik dan skill komunikasi yang bagus agar dalam bersosialisasi mereka nyaman berkomunikasi dengan kita. Ada banyak teknik yang dilakukan dalam berkomunikasi. Komunikasi adalah faktor terpenting dalam hubungan atasan-bawahan. Keterampilan komunikasi menentukan keberhasilan karir seseorang Mendengarkan “tidak sekedar ‘mendengar’ Beda budaya, beda etiket komunikasinya. Ada tips berkomunikasi yang efektif Lebih banyak mendengarkan lawan bicaranya, Mencoba berbicara singkat dan jelas tapi terlihat ingin tahu tapi janagn berlebihan, lalu perhatikan etiket berkomunikasi lawan bicara kita dan bertanyalah jika tidak mengerti jangan berasumsi jika tidak mengerti lalu pahami bahasa tubuh lawan bicara dan kita harus menyadari bahwa menulis itu penting terlebih lagi jika itu menyangkut pertanyaan pengetahuan yang formal dan kita juga harus menghargai perbedaan pandangan masing masing orang, apabia perbedaan pandangan yang terlalu mencolok terjadi sampaikanlah dan bertanyalah mengenai alasan pandangan hal tersebut berikan juga alasan kita sebagai orang yang berbeda pendapat atau pandangan.
Lalu berikutnya setelah kita mendalami komunikasi itu penting, bersosialisasilah dengan teman sebaya ataupun yang lebih muda dan lebih tua dari kita. Dari cerita yang disampaikan oleh pak Adriyan, ia berkata bahwa meskipun sudah bersosialisasi menjaga hubungan pun sangat amat penting karena kita tidak tahu bagaiman takdir seseorang kedepannya, apakah kita membutuhkan mereka atau tidak. Beliau mengatakan jagalah relasi kita agar tetap sehat meskipun jauh sekarang sudah banyak wadah untuk kita mencari teman dan berkomunikasi dengan banyak orang. Misalnya ketika kita sudah jauh dengan orang itu, baik beda kota maupun negara sesekali kita membalas status mereka agar komunikasi tetap terjaga walau sudah tidak se intens dulunya. Tidak hanya dengan cara tersebut, beliau juga mengatakan jika kita mengunjungi suatu tempat dan dekat dengan orang tersebut hubungilah mereka dan ajak mereka bertemu agar hubungan tetap terjaga. Bapak Adriyan Kusuma sendiri mengatakan bahwa dulu semasa beliau menjadi mahasiswa belia banyak menghabiskan waktunya dengan membaca buku dan juga dengan bergaul bersama teman teman nya baik untuk hanya sekedar berkumpul ataupun untuk melakukan kegiatan atau proyek bersama, beliau juga sangat aktif sebagai mehasiswa yang sering mengikuti organisasi kampus. Beliau mengatakan bahwa sebagai mahasiwa kita harus aktif mengikuti kegiatan kampus baik yang wajib ataupun tidak karena itu akan membantu kita di dunia kerja. Misalnya ketika di dunia kerja kita mendapat proyek yang harus dikerjakan dalam kelompok, ketika kita sudah pernah mengikuti kegiatan organisasi kampus maka kita akan terbiasa hanya perlu beradaptasi dengan berbagai macam karakter orang lain. Tapi jika kita tidak pernah mengikuti kegiatan kaampus atau menjadi mahasiswa pasif maka kita akan sulit bekerja sama dalam tim, kita bisa menjadi yang paling tidak menonjol ataupun yang paling menonjol karena dalam tiim ataupun kelompok kita harus bisa membuat diri kita menonjol bersama dengan yang lainnya dan tidak timpang tindih, namun bisa saja kita cepat beradaptasi ketika pertama kalinya bekerja dalam kelompok namun itu sangat sulit dilakukan secara bersamaan apalagi dengan banyak nya orang dalam kelompok tentu ada orang yang secara personal ingin menonjol sendiri dan pastinya kita akan bingung cara mengahadapi karakter orang tersebut.
Hal yang terpenting lainnya juga yaitu adalah pengetahuan bagaiman pengetahuan kita akan menyeleksi diri kita untuk masuk ke dalam lingkup yang mana. Ketika kita bersosiaalisasi pengetahuan kita juga ikut di nilai ke dalam aspek diri kita, apakah dengan pengetahuan kita yang kita miliki kita pantas berada di posisi yang sekarang atau tidak. Dan dalam hal tersebut juga dapat menentukan kualitas diri kita dan juga pertemanan kita, apakah kita diterima atau tidak di dalam lingkungan mereka apalagi kita semua yang baru masuk dalam dunia kerja