Kategori
Teaching Tugas 1 - Get to Know Your Self

Kellya Nirwana – Get to Know Your Self

Nama saya Kellya Nirwana, saya lahir dan tinggal di jakarta sejak umur saya 0. Saya lahir pada hari sabtu pagi tanggal 4 Juni 2005 dan saya adalah anak perempuan pertama di keluarga saya. Saya mempunyai saudara adik laki-laki yang berbeda 2 tahun dengan saya dan keluarga inti saya hanya beranggotakan 4 orang, yaitu mama saya, papa saya, saya, dan adik saya. Sebagai seorang kakak tentu saja tidak mudah bagi saya, saya dituntut untuk menjadi contoh yang baik untuk adik saya, saya harus mandiri karena saya adalah anak pertama, bahkan harus mengalah dalam hal apapun jika adik saya menginginkannya. Jika adik saya yang salah, saya juga pasti akan kena dimarahi karena tidak bisa menjaga adik, dan masalah kecil lain lainnya yang terjadi. Akibat kejadian kejadian seperti itu membuat saya menjadi tangguh dan mandiri, saya berani menggambil keputusan dan mental saya juga menjadi lebih tangguh. Karena sifat anak perempuan tertua juga saya merasakan saya mempunyai jiwa kepemimpinan yang tinggi, dan juga memiliki rasa tanggung jawab yang besar dalam hal apapun yang saya lakukan dan saya selalu ingin memberikan outcome yang terbaik. Saya dan adik saya tumbuh di keluarga yang cukup hangat dimana kami dibesarkan dengan penuh kasih sayang kedua orang tua. Tentu saja semua keluarga tidak selama nya merasakan bahagia, tetapi pasti ada momen sedih nya juga. Menurut saya keluarga saya adalah keluarga yang hangat, tetapi tentu saja terkadang orang tua saya bertengkar dan jika itu terjadi biasanya saya dan adik saya selalu masuk ke kamar saja dan tidak mendengar apa yang mereka bicarakan. Namun, meskipun mereka bertengkar pasti beberapa hari sudah baikan seperti biasanya jadi kami masih pergi jalan-jalan bersama, menghabiskan waktu bersama seperti keluarga pada umumnya. Pekerjaan mama saya adalah karyawan disebuah kantor travel dan ia mengambil posisi sebagai tour leader. Sedangkan papa saya adalah juga seorang karyawan di perusahaan yang bertanggung jawab atas pemerintah, dan posisi papa saya adalah sebagai event organizer untuk event pemerintah-pemerintah. Dulu sebelum covid menyerang papa saya memiliki perusahaan sendiri untuk tour dan event organizer, dan untuk client tour biasanya mayoritas papa saya menghandle orang Jepang. Namun karena covid, perusahaan papa saya terpaksa gulung tikar karena pada saat pandemi tidak bisa berpergian. Pada saat itu mama papa sangat terpuruk karena keduanya bekerja di dunia pariwisata dan pada saat itu covid. Tetapi seiring jalan nya waktu mama papa berhasil bangkit kembali dan mampu membiayai saya kuliah di universitas bina nusantara. Akibat yang saya rasakan dalam hidup saya adalah, saya merasa menjadi lebih mengargai waktu, uang, dan juga orang tua saya tentu nya.

Kesedihan terbesar yang saya alami adalah saat pandemic covid 19. Ketika saya melihat kedua orang tua saya begitu susah mencari uang karena pandemi. Kami seperti benar benar bertahan hidup dari covid. Ekonomi keluarga saya menurun drastis pada saat itu karena kedua orang tua saya berada di dunia pariwisata yang sudah jelas jatuh paling dalam saat pandemic karena tidak boleh keluar negeri ataupun kemana-mana. Pada saat itu orang tua saya mencari uang dengan apapun caranya. Pertama papa saya menjual mobilnya untuk membuka usaha dan usaha awalnya mereka mencoba berjualan thai tea di stan depan supermarket. Bisnis thai tea cukup lama di jalankan tetapi lama kelamaan mulai tidak ada perkembangan jadi mereka memutuskan untuk stop berjualan thai tea dan beberapa waktu kemudian mencoba berjualan telur di kios. Tetapi bisnis telur ini tidak membuahkan keuntungan yang cukup dan hanya membuat lelah saja karena harus diantar tetapi pendapatan yang di terima juga tidak cukup, jadi mereka memutuskan untuk tidak berjualan telur lagi. Tidak lama kemudian mama menjual mobilnya untuk uang sehari-hari dan papa saya akhirnya membantu bisnis kakak nya yang adalah om saya. Bisnis om saya adalah logistic. Bisnis logistic nya berjalan dengan sangat baik karena pandemic. Karena pandemic orang orang jadi membeli barang lewat online shop, dan itu sangat mengguntungkan bagi yang memiliki bisnis logistic seperti JNE, Wahana, dll. Setiap hari papa membantu bisnis kakaknya di ruko dan mama hanya menjalani work from home sebagai freelance ticketing. Mama freelance ticketing untuk orang-orang yang butuh memesan tiket keluar negeri yang biasanya untuk health check-up keluar negeri, atau yang ingin belajar keluar negeri dalam waktu pandemic, atau yang lainnya. Pada saat itu mama papa juga bekerja untuk membuat paket karantina di hotel. Jadi untungnya kami masih dapat uang meskipun dalam jumlah yang kecil. Dalam sela sela kesibukan itu, kami sekeluarga terkena covid. Pertama papa saya yang terpapar duluan mungkin karena bekerja di luar rumah. Kemudian saya juga terpapar, lalu mama dan adik saya tidak terpapar. Jadi adik saya di pindahkan ke rumah nenek saya supaya tidak terpapar juga, sedangkan mama saya di rumah bersama papa dan saya untuk merawat kami. Pada saat itu keluarga dari mama dan papa juga banyak membantu kami. Bantuan yang kami dapat dari keluarga papa berupa uang dan juga vitamin. Sedangkan dari keluarga mama saya juga sama tetapi juga obat obatan karena adik mama saya adalah seorang apoteker, jadi ia tahu obat dan vitamin apa yang perlu untuk dikonsumsi saat terpapar covid. Saya dan papa saya menjalani karantina di kamar rumah masing-masing. Saya ingat sekali pada saat hari pertama masuk SMA kelas 11 kami lakukan secara online dan saat itu saya sedang terpapar covid. Jadi dalam keadaan covid pun saya harus tetap belajar tanpa menghiraukan rasa sakit yang saya alami. Tetapi untungnya gejala covid saya tidak terlalu parah, saya masih bisa belajar dengan baik dan bahkan di waktu kosong saya melukis dan menggambar. Karena saat itu saya bosan, saya bahkan sampai melukis di kaca lemari dan itu sangat menyenangkan bagi saya. Bagi saya dengan melakukan aktifitas, saya jadi lupa jika saya sedang terpapar covid. Saya melakukan banyak aktifitas saat sedang karantina agar mental saya tetap sehat, banyak sekali orang-orang yang terkena covid dan mental nya menjadi rusak karena terlalu banyak pikiran negative. Saat itu saya hanya melakukan banyak aktifitas yang dapat mengdistract saya dari pikiran yang negative dan banyak berdoa. Selama 2 minggu saya minum obat banyak sekali, dan puji tuhan setelah 2 minggu saya berhasil dikatakan negative dari covid. Begitu juga dengan papa saya yang sembuh duluan karena saya terpapar sekitar 3 atau 4 hari setelah papa saya terpapar.

Dari kecil saya sangat tertarik pada seni dan dulu sempat ingin mengambil jurusan fashion design. Tetapi karena karir fashion design di Indonesia masih kurang menjamin dan sangat sedikit peluang. Dulu saya masih sangat bingung dan ragu ingin menggambil jurusan apa, karena saya tidak punya hobi yang benar benar saya nikmati dan ingin menajdikannya sebagai karir. Jadi orang tua saya merekomendasikan jurusan perhotelan karena mereka sudah berada dibidang pariwisata dan ingin anaknya juga berada di bidang itu. Namun, saya tidak tertarik sama sekali dalam jurusan itu karena saya tidak suka memasak dan tidak tertarik dengan operation hotel, jadi saya menolak dan mencari cari jurusan lagi. Lalu saat SMA saya menjadi murid yang rajin dan ambisius akibatnya nilai saya menjadi bagus dan saat itu saya masih belum yakin ingin menggambil jurusan arsitektur karena menurut saya arsitektur sepertinya akan sangat sulit. Saya masih belum percaya diri untuk mengambil jurusan arsitektur meskipun jurusan arsitektur sudah ada di top 3 jurusan yang saya ingin masuk. Setelah berdiskusi dengan orang tua saya, mereka sangat mendukung saya untuk menggambil jurusan ini dan memotivasi saya agar tidak takut untuk menggambil jurusan yang sulit. Setelah berbincang bincang dengan teman sekolah saya yang ingin menggambil jurusan kedokteran saya juga jadi tertantang untuk berani menggambil jurusan arsitektur. Akhirnya saya memutuskan untuk berani menggambil jurusan arsitektur dan akan semangat untuk menyelesaikan studi pada jurusan arsitektur ini. Saya menjadi tertarik dengan proses pembuatan gedung/rumah tinggal, syarat syarat dalam membangun, dan banyak lagi. Dan juga prospek karir arsitektur cukup menjaminkan jadi saya memilih jurusan ini dan saya harap saya mengambil keputusan yang tepat dan dapat menyelesaikan studi ini dengan baik dan tepat waktu.

Saya sangat tertarik dengan arsitektur sampai segala hal yang berhubungan dengan arsitektur saya sangat amat kepo dan ingin tahu. Contoh saat saya berpergian saya melihat bangunan yang bagus maka saya akan sangat kepo dengan bangunannya seperti tembok nya terbuat dari material apa, atau berpikir bagaimana cara mereka bisa mendesign seperti ini, dan banyak lagi. Saya personali paling suka gaya arsitektur di Negara Negara eropa karena menurut saya arsitektur di sana sangat cantik dan memiliki khas nya sendiri. Momen yang melekat pada saya adalah saat saya sukses dan selesai dalam mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan yang saya lakukan dan saya merasa bangga jika bisa menyelesaikannya tepat waktu dan mendapat nilai yang bagus. Saya merasa ada kebahagiaannya tersendiri jika berhasil melakukan sesuatu apapun itu. Saya selalu senang saat menceritakan keberhasilan saya tetapi tidak menyombongkan diri, namun lebih ke memberitahu proses apa yang sudah saya lewati untuk berada di posisi ini. Saya juga suka menceritakan hal hal yang membuat saya bahagia. Tujuan hidup saya untuk diri saya sendiri dalah sampai di tahap sukses dan tidak perlu mengkawathirkan kekurangan uang ataupun fasilitas yang di miliki, mengerjakan pekerjaan saya dengan rasa senang hati tanpa perasaan terpaksa, dan juga membanggakan kedua orangtua saya. Tujuan hidup saya untuk orang lain adalah tentunya dengan kehadiran saya mereka dapat menjadi lebih terbantu, saya siap untuk mengerahkan dan membantu orang lain sebisa mungkin yang saya dapat lakukan. Dan juga saya harap kehadiran saya dapat membuat orang lain menjadi versi terbaik dari dirinya dan mereka dapat menggembangkan diri menjadi pribadi yang lebih baik.

avatar Realrich Sjarief

Oleh Realrich Sjarief

Founder of RAW Architecture

Tinggalkan komentar