Kategori
Teaching Tugas 2 - Reflection

Nikisya Abrietta – Reflection

Bagi saya, setiap orang memiliki ciri khas nya masing masing. Ketika seseorang ingin diingat atau dikenang oleh orang lain, dia harus memiliki suatu ciri khas yang membuat dirinya berbeda atau memiliki keunggulan dalam dirinya. Ciri khas ini disebut dengan Nous, yang di dalam nous ini memiliki 4 elemen kecerdasaan yang dapat mempengaruhi ciri khas orang itu sendiri. Ciri khas merupakan sesuatu yang bisa kita bentuk dari apa yang kita cari dan kita dapatkan. Maka dari itu kadar nous dalam tiap orang bisa berbeda beda sesuai dengan banyak faktor, misalnya lingkungan, cara pandang dan banyak hal. Keempat elemen kecerdasan ini sangat penting didalam kehidupan kita dan tentu saja ada di dalam kehidupan kita sekarang. 

Kecerdasan pertama ada Epitesme yang merupakan ilmu pengetahuan yang pastinya dibutuhkan oleh semua orang. Banyak cara untuk mendapatkan ilmu pengetahuan salah satu yang pasti kita mendapatkan ilmu pengetahuan adalah di tempat kita bersekolah atau tempat kita berkuliah, di tempat kita belajar kita setiap hari disuguhi oleh segudang ilmu pengetahuan tergantung bagaimana kita memanfaatkan kesempatan itu. Selain dari perkuliahan sebenarnya masi banyak cara kita bisa mendapatkan ilmu pengetahuan. Epitesme memiliki 4 sumbu, yaitu ada barat yang memiliki gaya hidup modern, utara yang condong capitalism atau dengan kata lain lebih fokus pada urusan pribadi, ada timur yang cenderung ke arah tradisional mengambil pengalaman dari orang terdahulunya dan ada juga selatan yang lebih terbuka kepada orang lain atau jiwa sosialnya lebih besar. Di dalam dunia arsitektur, yang dimana tugas kita adalah mendesign suatu bangunan. Kita sangat perlu berbagai macam sumbu ilmu pengetahuan dari berbagai macam belahan dunia dan menuangkan ilmu ilmu tersebut pada hasil karya kita yang nantinya mungkin bisa menjadi ciri khas kita dalam mendesign suatu bangunan. Dan ketika kita tahu bagaimana ilmu arsitektur mereka dan bagaimana ilmu arsitektur mereka bekerja kita akan belajar banyak dari mereka dan itu sangat bisa mempengaruhi skill dan pengetahuan kita, tentu juga berpengaruh pada hasil karya atau bahkan kepribadian kita sendiri. Kita bisa menggali ilmu mereka sedalam dalam nya yang kita inginkan dengan berbagai macam cara. Bisa dengan membaca buku dari berbagai macam negara, atau mungkin sekarang jaman semakin canggih kita bisa mengaksees nya melalui media sosial (youtube, instagram, tiktok) atau mungkin kita bisa mengikuti perkembangan berita dari berbagai belahan dunia, jadi kita tetap update untuk setiap perkembangan nya. Ilmu pengetahuan sangat penting dalam kehidupan kita, semakin kaya ilmu kita maka akan semakin besar juga ruang lingkup yang bisa kita gapai. Semakin besar juga value yang ada didalam diri kita dan itu bisa mempengaruhi pola pikir kita terhadap sesuatu.

Selanjutnya yang kedua ada Techne yang merupakan penerapan di dunia nyata atau praktik nyata dari ilmu yang sudah kita dapatkan atau kecerdasan epitesme yang sudah ada di dalam diri kita. Techne juga meliputi penggunaan hardskill dan softskill yang ada didalam diri kita. Setelah melakukan wawancara arsitektur bersama ibu Tresnowati kemarin saya menjadi lebih tersadarkan bahwa di dalam perkuliahan banyak cara yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan hardskill dan softskill kita. Salah satu nya bisa dengan mengikuti organisasi organisasi yang ada di kampus, bu Tresnowati menyampaikan bahwa sangat penting untuk aktif pada saat masa perkuliahan selain untuk menambah pertemanan mengikuti organisasi merupakan wadah yang tepat untuk melatih hardskill maupun softskill kita dan juga menambah pengalaman kita. Tidak harus merupakan organisasi didalam kampus, organisasi diluar kampus juga bisa melatih hardskill dan softskill kita tentu saja. Pengalaman kita dari mengiktui organisasi organisasi terbilang cukup penting dan berpengaruh terhadap diri kita sendiri, kita bisa banyak belajar dari pengalaman tersebut di berbagai macam aspek. Misalnya belajar cara melakukan sesuatu yang merupakan termasuk hardskill misalnya jadi bisa membuat proposal atau surat perijinan, dan juga softskill misalnya cara berbicara di depan orang banyak, cara bernegoisasi dengan orang lain, cara kita menyampaikan ataupun menerima pendapat, cara kita mengatur waktu dan masih banyak lagi. Contoh dari techne sendiri adalah dengan mengikuti kuliah praktek atau yang biasa kita sebut magang yang merupakan kerja nyata dari simulasi yang sudah kita latih di studio di masa perkuliahan. Dimana magang ini mungkin bersifat opsional sesuai dengan ketentuan universitas masing masing namun magang ini sangat berbeda dengan simulasi studio yang biasa kita lakukan di studio pada saat perkuliahan. Di dunia kerja nyata kita berhadapan langsung dengan masalah masalah yang nyata adanya dan kita harus bisa dan siap untuk mengahadapi dan mencari solusinya. 

Pada saat inilah kecerdasan epistesme kita ilmu ilmu yang sudah kita dapatkan selama perkuliahan sangat berguna untuk kelangsungan pekerjaan kita, ketika kita memiliki ilmu yang cukup atau bahkan lebih kita bisa dengan mudah menyelesaikan perkerjaan yang memang seharusnya kita kerjakan. Dan juga skill skill yang sudah kita latih pada saat mengikuti organisasi sangat terpakai di dunia magang atau kerja nyata ini. Dengan sudah terlatihnya kita dalam membagi waktu dan lain hal sebagainya kita pasti menjadi lebih mudah melewati hari hari dan juga permasalahan yang ada di dunia pekerjaan. Bayangkan jika kita tidak memiliki ilmu pengetahuan yang cukup dan juga skill yang memumpuni, pekerjaan akan berantakan dan tidak terurus dengan baik. Dengan effort yang lebih kita bisa melatih kemampuan yang ada didalam diri kita dan jika kita terus melakukan itu dengan rutin dan sungguh sungguh itu bisa menjadi sebuah bakat yang tidak kita punya sebelum nya

.

Kecerdasan yang ketiga adalah phronesis yaitu taktikal dalam bertindak. Selain kecerdasan epitesme atau ilmu pengetahuan, kemampuan mengambil sikap dan kemampuan mengambil keputusan bijaksana dalam menghadapi masalah juga diperlukan dalam kehidupan ini. Setiap keputusan atau setiap sikap kita dalam merespon orang sangat penting untuk keberlanjutan hidup yang akan kita lalui nantinya. Jika dikaitkan dengan dunia perkuliahan mungkin bisa dibilang ketika masih menjadi mahasiswa kita belum mmepunyai banyak kemampuan dalam kecerdasan yang satu ini, karena kita belum turun ke dunia kerja secara nyata. Namun jika kita mengambil contoh paling kecil, bisa dimulai dengan cara kita menyikapi orang lain terhadap sesama mahasiswa misalnya dalam berteman, ketika sedang ada masalah dalam pekerjaan tugas kelompok, ketika menghadapi teman yang memiliki sikap yang buruk, dari sana kita sudah bisa mulai untuk berlatih dalam kecerdasan ini yaitu kemampuan mengambil sikap dan mengambil keputusan. Namun jika mengingat kembali kepada wawancara yang saya lakukan bersama ibu Tresnowati, saya merasa heran mengapa seorang arsitektur yang sudah sangat berpengalaman dan tentu saja sibuk mau meluangkan waktunya untuk membantu saya melakukan tugas wawancara ini, sikap nya yang ramah dan sangat welcome juga bisa membuat orang merasa nyaman di dekatnya. Dan ketika saya mulai wawancara dengan beliau saya menjadi mengerti, karena dari dulu beliau sudah aktif dalam ber organisasi dari semenjak kuliah bahkan sampai di detik saya mewawancarai, beliau masih aktif berbagai macam kegiatan diluar pekerjaan nya. Mungkin karena itulah ketika dia banyak bertemu dengan orang yang berbeda beda dengan karakter dan permasalahan yang berbeda beda juga ia menjadi tahu bagaimana harus bersikap kepada orang orang di sekitarnya

Kecerdasan yang terakhir adalah sophia, ranah yang lebih personal yang membentuk keberanian dan kecintaan dalam berkarya. Selain ketiga kecerdasan yang tadi sudah dibahas, kecerdasan yang satu ini juga sangat penting di dalam kehidupan kita. Ketika kita berani dan mencintai apa yang kita kerjakan kita akan merasa nyaman dan menikmati segala proses yang sedang kita kerjakan. Ketika wawancara kemarin saya sempat menanyakan kepada ibu Tresnowati tentang bagaimana cara dia mencintai apa yang sedang dia kerjakan setiap harinya. Beliau menyampaikan ketika ia baru masuk kedalam dunia arsitektur tentu saja mengalami masa sulit tetapi cara dia mengatasinya adalah dengan cara terus menjalani dan mengingat perjuangan orang orang yang sudah mendukung kita sampai ketitik ini, terutama pada saat memasuki dunia pekerjaan ia menyampaikan ia menjadi jatuh cinta kepada pekerjaan nya karena ketika project yang sudah ia buat dan susun sedemikian rupa akhirnya terealisasikan juga. Beliau menyampaikan ada keterpuasan tersendiri setelah berhasil melakukannya. Beliau juga menyampaikan sekaligus memberi pesan dan nasehat kepada saya bahwa keputusan yang sudah kita ambil harus kita selesaikan, kita harus bertanggung jawab dengan apa yang sudah menjadi pilihan kita. Dari apa yang disampaikan oleh beliau saya bisa menarik kesimpulan bahwa ketika sudah mengambil keputusan, kita harus siap dan bertanggung jawab dalam menjalani nya. Meskipun awalnya sulit harus tetap memiliki keberanian dalam bertanggung jawab atas pilihan yang sudah diambil dan terus jalani. Akan ada saat dimana kita merasa nyaman dan kecintaan terhadap karya yang kita kerjakan.

Keempat kecerdasan ini sangat penting dalam kehidupan kita dan keempat kecerdasan ini sangat berkesinambungan dalam artian nyambung satu dengan yang lainnya maka dari itu penting nya untuk menjaga agar tiap dari diri kita memiliki ke empat kecerdasan ini sama rata. Ketika kita memiliki ke empat kecerdasan ini sama rata, kita akan memiliki ciri khas menarik dalam diri kita. Seperti yang diawal di katakan kadar nous di tiap orang berbeda beda, semua itu kita sendiri yang atur seberapa banyak kadar nous atau seberapa besar ciri khas yang ingin kita punya dalam diri kita. Semua bisa kita usahakan dengan effort yang kita lakukan, kita memegang kendali penuh terhadap diri kita sendiri. Ingin menjadi pribadi yang biasa saja atau menjadi orang yang mempunyai ciri khas tersendiri.

Jadi menurut saya sangat penting untuk menyeimbangkan ke empat kecerdasan ini, dengan seimbangnya nous yang ada di dalam diri kita kita bisa menjadi seorang profesional yang tahu akan value yang ada dalam diri kita dan tahu ciri khas yang kita punya. 

avatar Realrich Sjarief

Oleh Realrich Sjarief

Founder of RAW Architecture

Tinggalkan komentar