Bagi saya nous dalam kehidupan perkuliahan memiliki peran yang sangat penting terhadap keberlangsungan proses belajar saya. Dimana, Nous sendiri memiliki 4 elemen yang mencerminkan kecerdasan dalam membangun wawasan yang terdiri dari Episteme, Pheronesis, Techne, dan juga Sophia, keempat elemen ini memiliki pengaruh yang besar terhadap perjalanan kuliah saya. Dimana keempat elemen tersebut memiliki artinya masing-masingg yakni, Episteme yang merupakan ilmu pengetahuan, dimana dalam dunia perkuliahan setiap mahasiswa harus memiliki porsi dalam ilmu pengetahuan yang cukup untuk menunjang pedinidikan di Universitas tersebut. Episteme, bagi saya sendiri merupakan sebuah proses analisa yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan sebuah ilmu dasar, yang dimana cara belajar dengan menganalisa inilah yang juga saya terapkan dalam dunia perkuliahan arsitektur.
Analisa sendiri merupakan suatu cara atau kegiatan untuk memeriksa serta menyelidiki peristiwa melalu data untuk mengetahui bagaimana keadaan yang sebenar nya terjad, dan dari situ, saya mendapatkan banyak ilmu serta hal yang baru sayang ketahui, dengan contoh saya mewawancarai arsitek senior yang dimana beliau pernah kuliah di amerika untuk mempelajari serta mendalami undang-undang arsitek yang ada di negara tersebut, dan beliau kembali ke Indonesia dengan membawa ilmu yang di dapat di sana dan menerapkan ilmu tersebut melalui penerbitan undang-undang arsitek.
Dari sini kita belajar bahwa menganalisa suatu hal yang baru dapat memberikan solusi terhadap ilmu yang di dapatkan pada saat menempuh pendidikan di luar negri dan membawa dampak yang baik untuk udang-undang arsitek. Dan ketika saya berbincang dengan beliau, saya mendapatkan banyak ilmu serta sudut pandang yang baru yang kemudian saya dalami lagi hal tersebut dengan menganalisa nya, apa yang membuat beliau tersebut menjadi seorang arsitek yang hebat dan sukses. Pembelajaran itu tentunya akan sayan terapkan dalam dunia perkuliahan saya sebagai mahasiswa arsitektur yang sedang saya tempuh. Elemen selanjutnya merupakan Pheronesis, bagi saya memahami teori saja tidaklah cukup, elem Pheroneis juga di perlukan dalam dunia perkuliahan, dimana elemen ini merupakan bentuk dari merealisasikan sebuah teori pelajarajan ke dalam dunia praktik.
Belajar praktik sendiri merupakan suatu proses yang dilakukan untuk melatih serta meningkatkan keterampilan seseorang, dengan adanya kesempatan melakukan sebuah praktik yang diberikan universitas kepada mahasiswa nya, dapat merasakan pengalaman langsung serta merasakan apa yang terjadi di lapangan dan mencari sebuah problem solve ketika terjun kelapalangan langsung. Dimana nanti nya seluruh pengalaman ini, dapat menjadi bekal saya pribadi maupun mahasiswa lain dalam melakukan pekerjaan profesi sebagai arsitek. Kegiatan praktik juga menjadi sebuah pelajaran yang lebih banyak terlibat langsung, sehingga akan menjadi lebih efektif bagi diri saya dibandingkan hanya menerima pembelajaran pasif yang hanya tau teori tetapi tidak pernah terjun kelapangan.
Selanjutnya Techne, bagi saya elemen techne juga menjadi pedoman saya dalam menjalani praktik sungguhan. Techne mengajarkan saya bagaimana meralisasikan materi arsitek kedalam studio perancangan desain serta diperkuat dengan pembelajaran praktik seperti membuat maket dari apa yang kita sudah desain, pembelajaran ini sungguh penting bagi diri saya dalam memperoleh sumber pengetahuan, yaitu mengenai pengetahuan yang saya terima dan saya tuangkan dalam bentuk praktik profesi, dimana kegiatan praktik ini akan menjadi sebuah pengalaman atau experiental knowledge yang berguna bagi profesi saya nanti kedepannya sebagai seorang arsitek. Untuk menjadi seorang arsitek sendiri tidaklah mudah, pasti banyak tantangan yang harus saya lalui. Kesiapan dan kematangan untuk menjadi seorang arsitek dalam memulai pekerjaan, sangat penting bagi diri saya. Dengan memiliki kesiapan, segala pekerjaan akan dengan mudah diatasi dan juga dapat dikerjakan dengan lancar hingga memiliki hasil yang baik dan sempurna.
Selama melakukan kegiatan praktik, saya mampu melihat, mengamati, memahami, dan membantu saya dalam memecahkan suatu permasalahan yang ada, maka saya menyimpulkan bahwa saya tidak akan bisa belajar hanya berdasarkan teori saja, tetapi saya harus terjun langsung ke lapangan dan merasakan sendiri bagaimana seorang arsitek melakukan tugas-tugasnya. Elemen Techne menjadi sebuah elemen yang sangat penting bagi diri saya dan dunia perkulihan yang arsitek yang sedang saya jalani ini. Dengan seluruh fasilitas lengkap dan relevan yang disediakan oleh Universitas, sangat membantu saya mewujudkan tujuan pembelajaran untuk mendapatkan hasil yang optimal bagi bekal masa depan saya yang akan kerja dan berprofesi sebagai seorang asritektur.
Elemen Nous yang selanjutnya merupakan Sophia, Sophia sendiri merupakan sebuah ranah yang jauh lebih personal yang membentuk keberanian serta kecintaan dalam setiap proses berkarya. Dalam mengejar sebuah cita-cita tentunya dipenuhi dengan segala rintangan perjalanan, namun seluruh rintangan itu akan dengan mudah dilalui apabila pada dasarnya diri kita telah memiliki kegigihan dan rasa cinta terhadap cita-cita kita. Seperti halnya yang terjadi pada diri saya sekarang, saya telah bermimpi untuk menjadi seorang arsitek sejak kecil, dan dengan perlahan-lahan saya mulai mendalami dunia arsitek. Rasa ingin tahu saya yang sangat tinggi hingga mendorong saya untuk semakin semangat dalam meraih sebuah cita-cita. Dan dengan mendalami dunia arsitek, rasa cinta saya terhadapnya menjadi semakin tinggi dan membuat diri saya semakin yakin untuk masuk kedalam jurusan arsitek saat kuliah.
Namun dilain sisi dalam meraih sebuah impian, saya membutuhkan alasan yang cukup kuat untuk memulai hal baru. Banyak sekali orang diluar sana yang telah melalui proses yang panjang dalam mengejar cita-citanya namun harus berhenti ditengah jalan, hal ini terjadi karena kurangnya persiapan dalam diri mereka untuk menghadapi semua proses rintangan yang dirasa cukup berat untuk dilalui. Elemen Sophia mengajarkan saya untuk selalui mencintai sebuah pekerjaan yang dengan memiliki rasa keberanian yang besar, ini sangat membantu saya untuk menempuh dunia perkuliahan arsitek dengan persiapan yang cukup matang. Saya juga merasakan perbedaan yang cukup besar apabila saya melakukan sesuatu dengan memiliki rasa kecintaan dan keberanian akan setiap prosesnya, hal ini sangat jauh berbanding terbalik apabila saya melakukan suatu pekerjaan tanpa dasar cinta dan keberanian yang tertanam dalam diri saya.
Manfaat lain untuk diri saya dengan menerapkan elemen Sophia, membuktikan sendiri bahwa untuk mencapai sebuah cita-cita, saya harus berani berjuang dalam tekanan apapun yang mungkin terjadi di kedepannya. Seluruh masa perkuliahan pasti bisa saya lalui apabila saya mau bertahan dan bersungguh-sungguh dalam menjalankannya. Semester pertama kuliah tentunya menjadi hal yang sangat baru bagi saya. Seiring waktu dengan perlahan, saya mulai mengenal lingkungan baru perkuliahan serta mengenal juga bagaimana dunia arsitek yang sesungguhnya. Dengan berlandaskan rasa cinta dan keberanian saya kepada setiap proses yang saya akan jalani terhadap jurusan arsitek, saya merasa mampu untuk melewati masa-masa awal perkuliahan ini dengan sangat baik.
Keempaat elemen Nous mengajarkan saya bagaimana cara menyesuaikan diri saya di dunia perkuliahan arsitek, dengan adanya elemen-elemen tersebut, membuat saya menjadi lebih paham mengenai aspek apa saja yang ada pada arstitek. Elemen tersebut juga membantu saya dalam menemukan hal-hal baru mengenai diri saya, dimulai dengan saya yang menjadi tahu akan perlunya kegiatan praktik pada proses pembelajaran arsitektur.
Pada awal dimulainya masa perkuliahan, saya masih belum dapat menempatkan dam memposisikan diri saya dengan baik, semua terasa begitu berat bagi diri saya. Dengan seiring berjalannya waktu, saya mulai mengenal Nous dimana terdapat 4 elemen yang membantu kita untuk mengeksplor lebih dalam mengenai dunia arsitek, serta bagaiman perjanan untuk menjadi seorang arsitek. Kehadiran elemen Episteme, dimana elemen ini mengajarkan mahasiswa untuk mengenal dasar-dasar pada jurusan arsitektur, saya menggunakan metode analisa dalam menerima sebuah informasi yang berkaitan dengan dunia arsitek, metode ini memudahkan saya untuk menggali lebih dalam mengenai pengetahuan yang sebelumnya belum saya ketahui.
Setelah mendengar dan mempelajari dasar-dasar ilmu dengan menganalisa, elemen Phronesis membantu saya dalam merealisasikan pelajaran yang telah saya dapatkan melalui materi dikelas dengan terjun langsung ke dalam dunia praktikal. Belajar dengan melakukan kegiatan praktik tentunya berbeda halnya dengan hanya belajar melalui materi yang saya dengarkan di kelas oleh dosen. Dunia praktik sangat membantu saya dalam mengatasi segala rasa penasaran saya berkenaan dengan bagaimana seorang arsitek dapat bekerja, kegiatan ini merupakan penunjang bagi diri saya untuk memasuki dunia profesi dikemudian hari.
Kuliah profesi dan menjalani praktik dengan terjun langsung ke lapangan merupakan tahap yang akan saya tempuh selanjutnya dalam dunia perkuliahan arsitek. Di masa ini, seluruh mahasiswa arsitek akan merasakan simulasi yang sesungguhnya seperti arsitek sungguhan yang telah bekerja. Hal ini berkesesuaian dengan elemen Techne, dimana elemen ini merupakan elemen selanjutnya yang akan saya realisasikan di kemudian hari, ketika sudah saatnya saya memasuki dunia simulasi studio sebagai seorang arsitek. Dengan bekal-bekal ilmu dasar dan kegiatan praktik yang telah saya lakukan, akan menjadi sangat bermanfaat pada masa kuliah praktik dan profesi dikemudian hari.
Semua perjalanan yang saya mulai dari menjalani pendidikan arstitek hingga turun ke dunia profesi tentunya tidak akan terasa mudah apabila dilakukan dengan sebuah paksaan. Dalam memulai suatu hal, saya selalu berfikir matang dan mencari tahu terlebih dahulu akan hal tersebut. Seperti halnya yang saya lakukan sebelum masuk ke dalam jurusan arsitek, saya telah melakukan research mendalam dan menyadari bahwa jurusan arsitek akan cocok dengan diri saya. Hal ini juga saya pelajari pada Nous melalui elemen Sophia yang menjelaskan bahwa rasa keberanian dan kecintaan dalam berkarya perlu ada dalam diri seseorang.
Hingga kini, dalam dunia perkuliahan arsitek, saya merasa tidak terbebani dan enjoy dalam menyelesaikan seluruh tugas-tugas yang ada, karena semua ini merupakan proses yang harus dijalani setiap orang dalam mencapai sebuah cita-citanya. Dengan itu, saya rasa seluruh elemen yang ada pada Nous atau universitas, sangat membantu dalam masa perkuliahan saya di jurusan arsitek. Dengan seluruh bekal pengetahuan, keberanian dan kecintaan akan dunia arsitek, saya akan menempuh seluruh prosesnya dengan baik hingga saya dapat membuahkan hasil yang memuaskan.