Kategori
Press

Pamflet OMAH : Gerak dan Sentuhan Tari Arsitektur Berkelanjutan

Realrich Sjarief, Hanifah Sausan N., Imega Reski, Jocelyn Emilia, Arlyn Keizia, Lu’luil Ma’nun, M. Nanda Widyarta
Soft cover | Monochrome | Bahasa | 14,8cm × 21cm | 243 page | Release Date: (coming soon)
ISBN: dalam proses pengajuan ISBN

Sinopsis

Setelah terbitnya #1 Alpha: Never-ending Dialogue in the Strange Architecture Library pada tahun 2016, OMAH Library kembali mempublikasikan Pamflet: Gerak dan Sentuhan Tari Arsitektur Berkelanjutan. Volume ini diterbitkan dalam bentuk pamphlet sebagai alat berdiskusi bagi kami. Dalam ranah global, ide mengenai pamflet ini kami dapatkan dari publikasi Pamphlet Architecture yang diprakarsai oleh Steven Holl dan William Stout pada tahun 1977. Dalam ranah Indonesia, publikasi semacam ini juga pernah dilakukan oleh AMI (Arsitek Muda Indonesia) melalui pameran dan publikasi yang bertajuk “Penjelajahan 1990-1995”. Menurut kami, pamflet menjadi media yang menyuarakan sudut pandang berbagai individu terhadap isu yang sedang berkembang. Mereka menggunakan pamflet untuk membuat anak-anak muda sadar, mempertanyakan banyak hal, dan membuat perubahan.

Di dalam pamflet kali ini, OMAH Library menyajikan berbagai realitas mengenai permasalahan lingkungan yang sedang kita hadapi bersama. Kita hidup di satu dunia yang sama dengan bentangan geografis dan dinamika di dalamnya. Pandemi COVID-19 dan krisis udara bersih telah menyadarkan kita untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Kami memulai dengan hipotesis bahwa ide arsitektur yang dibangun di atas pemikiran yang kritis akan berkelanjutan, menerus, dan dapat diturunkan hingga ke generasi selanjutnya, serta menjadi cerminan kegeniusan lokal masa kini untuk masa depan.

Beberapa contoh penerapan arsitektur yang demikian dibahas di pamflet ini, mulai dari teknologi vernakular perkotaan Iran dengan bentuknya yang memukau hingga ide pembuatan brise soleil oleh Le Corbusier di Perancis yang terinspirasi dari India dengan pola-pola dinding, seperti kerawang, kisi-kisi, dan berbagai macam ornamen tampak lainnya. Hal tersebut juga muncul di Indonesia, seperti di Masjid Turen dengan karakteristik humanistiknya dan pandangan Silaban dalam praktiknya di Jakarta ataupun di kota-kota besar lainnya yang merujuk ke arah modernisme dengan tetap memperhatikan konteks.

Artikel-artikel pada pampflet ini kami lengkapi dengan materi kelas yang pernah disampaikan oleh Andhang R. Trihamdani, tulisan M. Nanda Widyarta, dan narasi wawancara dengan tokoh arsitek mumpuni seperti Eko Prawoto, serta kontributor-kontributor lainnya: Eka Swadiansa, Rezki Dikaputera, M. Cahyo Novianto, Eko S. Darmansyah, I Nyoman Gede Mahaputra, Prasetyoadi, Dian Fitria, Doti Windajani, Adli Nadia, Mitu M. Prie, Hugo Diba. Meskipun dengan latar belakang yang beragam, para kontributor ini dan teman-teman OMAH Library bergerak menuju satu visi yang sama, menuju ekosistem arsitektur Indonesia yang lebih baik. Pamflet ini kami tutup dengan semangat untuk tidak pernah menyerah dalam menyongsong harapan di tengah dinamika kondisi lingkungan di masa kini dan masa depan.

Normal Price: Rp400.000,-
Student Price: Rp200.000,-

ORDER THIS BOOK

Tinggalkan komentar