Kategori
Team - Reflection Letter

Aulia Gema Alfaatihah – Universitas Pradita

Memiliki kesempatan untuk bekerja praktik di OMAH LIBRARY merupakan pengalaman yang sangat berharga, walau memang saya pun belum tahu pasti dan tidak dapat membandingkan dengan tempat-tempat lainnya, tetapi apa yang telah saya rasakan, keuntungan dan kelebihan yang didapat, hingga dapat menyadarkan saya atas kelemahan yang saya miliki lebih dari cukup untuk mengatakan ini adalah pengalaman berharga. Atmosfer kekeluargaan yang kuat, keceriaan, aura positif memberikan sebuah rumah yang harmonis. Membuat saya teringat sebuah perusahaan yang hampir bangkrut, alih alih merumahkan pekerjanya, malah membuat sistem cuti untuk dapat mempertahankan pekerjanya. Mengandalkan kekeluargaan dan saling toleran tidak disangka keuntungan yang didapat melampaui perkiraan bahkan lebih dari jika merumahkan pekerja. Mungkin sedikit lancang jika dalam 4 bulan menyimpulkan hal ini tapi saya hanya tidak bisa berhenti kagum dengan pengalaman di OMAH LIBRARY ini. Awal saya masuk sudah mendapat sambutan hangat, saya ingat tugas pertama saya manuskrip wawancara arsitek untuk buku arsitektur partisipatoris untuk mahasiswa. Belajar mengenal arsitektur dari sudut pandang seorang arsitek profesional membuat tamparan atas saya yang merasa beban sks studio yang besar sedang tidak ada apa-apanya dengan kenyataan yang terjadi di lapangan. Menyadarkan saya betapa banyak yang harus dikejar untuk menjadi seorang arsitek. Namun tidak hanya tamparan, cerita itu juga sebagai kawan, karena apa yang saya rasakan itu adalah masa yang telah beliau-beliau lalui dan menenangkan karena ini memang hal yang wajar dirasakan mahasiswa arsitektur. Ini adalah salah satu pengalaman yang sangat berharga, seperti mendapat bocoran dari cenayang secara cuma-cuma. Selanjutnya adalah tugas-tugas yang membutuhkan ide liar. Menemukan poin, mengembangkannya, membungkusnya dalam wajah yang berbeda tetapi tidak kehilangan poin itu. Substansi, substansi, substansi. Pengalaman ini bagaikan perlombaan lari tanpa kaki bagi saya. Dipaksa menyerah dengan keadaan. Tapi tidak lama para pelari lainnya dan berbalik menopang saya dan kita berlari bersama menuju garis finish. Ya, pelari yang berbalik tidak lain adalah kakak-kakak mentor serta teman-teman seperjuangan. Walaupun sebenarnya mereka juga berada dalam kesulitan dan tekanan yang lebih besar. Pengalaman akhir di OMAH LIBRARY, menata perpustakaan baru, mengatur buku-buku yang banyak dan mengurutkannya satu persatu. Pengalaman yang sangat lucu dan sangat berbeda karena ini satu-satunya pekerjaan yang terlepas dari duduk dan mencari inspirasi. Komunikasi dan koordinasi sangat penting, terutama kepercayaan pada rekan satu tim. Saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas pengalaman yang diberikan baik yang tertulis maupun tidak, semuanya tetap menjadi pelajaran, bekal masa depan saya. Digembleng untuk tidak melek walang, membuka indera yang sudah lama tertidur.

24-05-2022

Dear Aulia, Maria

Thank you for everything your passion, your soul, and have cherished OMAH Library + people inside, hopefully, this sunshine will go brighter to shine on Architecture Literacy.

You guys one word is a fight for and be the one who can contribute to the appreciation of great Indonesia Architecture.

Regrads
Realrich Sjarief

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s