Kategori
blog

Anniversary Kami yang ke 12

Terima kasih untuk 12 tahun yang indah @laurensiayudith

Tgl 25 september kemarin hari anniversary kami yang ke 12, 12 tahun merupakan saat-saat yang tidak mudah tetapi selalu saya syukuri. Dibalik 4x rasa kehilangan calon buah hati kami, sekarang ada dua malaikat yang selalu menemani kami setiap harinya. Keduanya lucu-lucu, yang satu jenaka dan ceria, yang kedua serius dan brilliant. Dibalik perbedaan keduanya, mereka saling belajar satu sama lain. Banyak orang bilang bahwa cerminan kejeniusan anaknya berasal dari kejeniusan ibunya, dan saya sangat percaya akan hal itu.

Terima kasih untuk 12 tahun yang indah @laurensiayudith

Tgl 25 september kemarin hari anniversary kami yang ke 12, 12 tahun merupakan saat-saat yang tidak mudah tetapi selalu saya syukuri. Dibalik 4x rasa kehilangan calon buah hati kami, sekarang ada dua malaikat yang selalu menemani kami setiap harinya. Keduanya lucu-lucu, yang satu jenaka dan ceria, yang kedua serius dan brilliant. Dibalik perbedaan keduanya, mereka saling belajar satu sama lain. Banyak orang bilang bahwa cerminan kejeniusan anaknya berasal dari kejeniusan ibunya, dan saya sangat percaya akan hal itu.

Dibalik canda tawa yang terjadi diantara kami, saya percaya bahwa yang terbaik itu baru akan terjadi. Dibalik seluruh kesuksesan dan kebagiaan, itu ada penghayatan akan rasa kehilangan, duka, serta progress yang tidak mudah dalam menjadi ini semua. Saya bersyukur dibalik seluruh kesibukan saya yang tidur kadang-kadang hanya 4-6 jam sehari, Laurensia selalu menyediakan saya multi vitamin sampai obat sensei, mulai dari suplemen-suplemen yang tradisional hingga yang futuristik. Tapi yang terpenting dari saya adalah dibalik semua yang tersuguh di meja makan, baik itu vitamin, makan dan minuman yang luar biasa enak, ada vitamin “C” cinta yang tidak ternilai.

Saat-saat anniversary kami dihabiskan dengan makan makanan yang sederhana saja di sebuah Food Court yang enak menurut kami. Itu adalah hal-hal biasa yang kami syukuri setiap harinya.

Rasa nyaman, rasa aman, kebiasaan yang membekas, itu adalah surga dan mujizat itu hadir dan nyata didalam hidup saya. Dan itulah keadaan Laurensia yang memberikan saya dua anak yang luar biasa, @miraclerichsjarief dan Heavenrich. Laurensia, terimakasih untuk segenap hati yang sudah diberikan untuk saya. Saya sangat bersyukur bertemu dirimu di kehidupan sekarang. Semoga Tuhan memberkati seluruh hati, kebaikan, dan semua yang kamu punya di dalam waktu yang terbatas ini.

Happy anniversary yang ke 12 Laurensia, love u to the Moon, terima kasih Tuhan sudah memberikan malaikat yang menemani hidup saya sampai saya sampai saya bertemu diriMu satu saat nanti.

Saya sudah mengenal @laurensiayudith istri saya sejak kelas 4 SD, pada waktu saya baru pindah dari Surabaya ke Jakarta. Saya masuk di SDK Sangtimur, pindahan dari SD Petra Surabaya. Ia duduk di samping saya, perawakannya ketus dan suka iseng pada saya yang logatnya Suroboyo-an.

Waktu di Surabaya saya terbiasa melontarkan pertanyaan-pertanyaan di waktu guru bertanya “Apakah ada pertanyaan?”, dan juga menjawab ketika guru bertanya ” Siapakah yang mau menjawab? “, Saya pasti akan mengacungkan tangantangan. Dia dalam hati mungkin Laurensia bertanya-tanya “Siapa ini anak kok tunjuk tangan terus? “, sampai-sampai guru saya bilang ” sudah-sudah, kamu jangan menjawab-jawab lagi, kamu terlalu sering mengangkat tangan.

Pertemanan kami berlanjut sampai ke bangku SMA dan kami ada di satu kelas yang sama, kelas IPA 1 kumpulan anak-anak yang kutu buku. Saya sendiri waktu itu senang bermain pingpong dan selalu pulang sore, sangat berbeda dengan Laurensia dulu yang selalu pulang telat waktu. Kami ada di dua buah dunia yang berbeda. Dunia Laurensia adalah dunia kepastian, sedangkan dunia saya adalah dunia bagaimana saya bisa menikmati setiap harinya secara maksimal.

Saya suka berkeliling berjalan-jalan . Tapi hobi saya yang saya suka adalah saya terlalu terlambat datang ke sekolah, karena saya bisa menikmati pagi dulu dan bertegur sapa dengan orang-orang orang di luar sekolah. Dan kadang-kadang sudah tau terlambat, tapi saya masih berdo’a dulu di gereja, dan banyak yang bertanya saya sedang apa. Kemudian saya bilang “Saya berdoa”.

Waktu itu status kami adalah sebagai teman biasa, hingga kemudian kami berpisah dan tidak bertemu lagi, karena saya melanjutkan kuliah ke Bandung, dan Laurensia berkuliah di Jakarta i tahun 2000.

Suatu saat di tahun 2008, ada satu email yang saya kirim ke Laurensia dijawab. Padahal email tersebut sudah saya kirim sejak 2 tahun yang lalu. Isinya adalah balasan dari Laurensia dan saya sangat senang. Di email tersebut kami bertegur sapa dan saya baru tau kalau dia baru bisa membalas email tersebut karena dia sedang tidak punya pacar.

Yang saya syukuri pada saat itu adalah saya merasa nyaman, sebagai teman berbicara, berdiskusi, hingga mendiskusikan masa lalu dan masa kini, untungnya saya juga jomblo. Indahnya masa lalu waktu bersama-sama di bangku SMA, kemudian di masa kini dimana situasi sudah tidak sama lagi. Dia sudah menjadi seorang dokter gigi, dan saya adalah seorang calon arsitek pada waktu itu. Kemudian saya baru tahu kalau dia sudah tidak punya pacar, padahal dulunya dia berpacaran sudah cukup lama dengan pacar yang sebelumnya, sampai pada akhirnya bertemu dengan saya. Saya meyakini bahwa yang terpenting dalam cinta adalah garis finishnya. Hasil akhir dari penantian yang panjang.

Saya berusaha jujur ke Laurensia bahwa saya menyukainya, mengajaknya makan malam dan kemudian saya menyadari bahwa memang pribadinya sangatlah menenangkan dan menyenangkan. Karena kita berada di dalamdunia yang berbeda, dia tidak tahu dan mau mengerti dunia arsitektur. Saya melihat juga dunia dokter gigi mirip dengan dunia arsitektur, bahwa pondasi bangunan adalah akar gigi, ada mahkota, dan ada batang giginya. Itu adalah sebuah cara untuk merawat sebuah bangunan yang namanya gigi.

Suksesnya hari pertama saya meresmikan status, saya di interogasi oleh calon mertua saya, “Kamu itu mau serius?”. Pertanyaan itu muncul karena pada waktu itu usia kamk sudah tidak muda lagi, bagitu sudah umur 26, saya harus serius. Kemudian saya menjawab ” Saya serius, tetapi saya membutuhkan waktu untuk menyelesaikan profesionalitas saya, pekerjaan saya di London.

Kalau ada hal yang membuat saya pulang, Laurensialah orangnya, karena saya tau bahwa dia orang yang sangat layak untuk diperjuangkan dan saya menginginkan hidup bersama-sama dengan dia. Hidup bersama Laurensia adalah hidup penuh dengan ketenangan, dimana kita sendiri memiliki cara pandang dan perspektif sendiri, kita memiliki apa yang kita suka sekaligus tidak suka di dalam sebuah frekuensi yang ternyata hampir sama.

Banyak orang bilang bahwa perempuan terbuat dari tulang rusuk laki-laki, menurut saya tidaklah demikian. Bagi saya kita sendiri memiliki sisi-sisi yang justru apabila kita mengerti pribadi pasangan kita, kita akan merasa sangat kecil dibandingkan pasangan kita.

Ketika kita sudah sangat yakin bahwa dialah pasangan kita, kita tidak perlu sejuta alasan, karena kita akan merasa sangat kecil dibangdingkan dia. Karena itulah saya merasa kehadiran Laurensia membuat saya sempurna. Di dalam perjalanannya memang tidaklah mudah, kami menikah tahun 2011 dan sejak saat itu saya sangat bersyukur.

Hari ini adalah hari anniversary kami yang ke 12, 12 tahun merupakan saat-saat yang tidak mudah tetapi selalu saya syukuri. Dibalik 4x rasa kehilangan calon buah hati kami, sekarang ada dua malaikat yang selalu menemani kami setiap harinya. Keduanya lucu-lucu, yang satu jenaka dan ceria, yang kedua serius dan brilliant. Dibalik perbedaan keduanya, mereka saling belajar satu sama lain. Banyak orang bilang bahwa cerminan kejeniusan anaknya berasal dari kejeniusan ibunya, dan saya sangat percaya akan hal itu.

Di balik kesibukan saya, Laurensia setiap harinya menemani anak-anak. Saya sendiri sangat bersyukur bahwa laurensia bisa menjadi seorang ibu yang sangat baik dan memiliki rasa mengayomi. Sampai-sampai saya kadang-kadang takut, “Apakah anak-anak saya bisa berkembang mandiri?”. Tapi saya percaya bahwa niatnya adalah rasa sayang yang tidak berlebihan, saya percaya bahwa kemandirian anak – anak akan muncul seiring kedewasaan kami mendidik anak – anak, mengayomi juga mendisiplinkan. Menghayati anak – anak yang menjadi dewasa matang sesuai waktunya.

Di balik kesibukan saya juga, Laurensia membantu mengatur banyak hal di studio kami. Bagi saya dialah sebenarnya ratu dari studio dan kehidupan saya. Bagi saya posisinya sangat penting, karena apapun yang saya lakukan membutuhkan keterlibatan dia. Saya yakin bahwa arsitektur itu inklusif juga, sama seperti suami takut istri, istri tidak perlu takut suami. Karena inklusif itu berarti takut kehilangan bersama jadi selalu melibatkan dalam keputusan bersama.

Dibalik canda tawa yang terjadi diantara kami, saya percaya bahwa yang terbaik itu baru akan terjadi. Dibalik seluruh kesuksesan dan kebagiaan, itu ada penghayatan akan rasa kehilangan, duka, serta progress yang tidak mudah dalam menjadi ini semua. Saya bersyukur dibalik seluruh kesibukan saya yang tidur kadang-kadang hanya 4-6 jam sehari, Laurensia selalu menyediakan saya multi vitamin sampai obat sensei, mulai dari suplemen-suplemen yang tradisional hingga yang futuristik. Tapi yang terpenting dari saya adalah dibalik semua yang tersuguh di meja makan, baik itu vitamin, makan dan minuman yang luar biasa enak, ada vitamin “C” cinta yang tidak ternilai.

Dalam langkah-langkah dalam pribadi, didalam arsitektur yang saya jalani sebagai laku kehidupan. Saya yakin semua perlu tau bahwa didalam laku kehidupan saya semuanya berbasis atas nama Tuhan dan dia hadir untuk melengkapi saya yang tidak sempurna.

Terimakasih Laurensia sudah menemani saya. Mulai dari saat-saat kita menghabiskan waktu LDR, dimana waktu terbalik, saat di Landon pagi hari di Jakarta subuh, malam di Jakarta makan siang di London. Didalam puluhan ribu jam yang sudah kita jalani bersama, ada sebuah cerita tentang saat-saat menuju pernikahan. Dimana kita mengadakan foto prewedding di jalanan rumah kita, menggunakan sepeda pinjaman dari ibu kita. Sepedanya sebenarnya biasa-biasa saja tapi dikombinasikan dengan setting ruang yang sederhana dan di sekitar kita itu yang kami inginkan.

Hal-hal tersebut mewarnai keseharian kita yang biasanya kami berjalanan-jalan disana, setting didepan studio garasi, dan hal-hal seperti kita bersepeda saat di Cambridge, dimana sepeda yang kami gunakan sebenarnya tidak untuk boncengan, melainkan untuk menaruh barang. Dan saya baru tau ketika saya selesai menyewa sepeda tersebut.Laurensia, terimakasih untuk kesabarannya ketika dibonceng dan juga ketika sudah berpindah ke Guha, tatap mau menikmati saat-saat yang sulit, sederhana, penuh rasa syukur menjalani kehidupan kita seperti sekarang.

Sampai saat-saat anniversary kami dihabiskan dengan makan makanan yang sederhana saja di sebuah Food Court yang enak menurut kami. Itu adalah hal-hal biasa yang kami syukuri setiap harinya.

Rasa nyaman, rasa aman, kebiasaan yang membekas, itu adalah surga dan mujizat itu hadir dan nyata didalam hidup saya. Dan itulah keadaan Laurensia yang memberikan saya dua anak yang luar biasa, @miraclerichsjarief dan Heavenrich. Laurensia, terimakasih untuk segenap hati yang sudah diberikan untuk saya. Saya sangat bersyukur bertemu dirimu di kehidupan sekarang. Semoga Tuhan memberkati seluruh hati, kebaikan, dan semua yang kamu punya di dalam waktu yang terbatas ini.

Happy anniversary yang ke 12 Laurensia, love u to the Moon, terima kasih Tuhan sudah memberikan malaikat yang menemani hidup saya sampai saya sampai saya bertemu diriMu satu saat nanti.

Tinggalkan komentar