Kategori
blog projects

Project 08 – Lumintu

Project Description

Lumintu House is located in the residential area of Pantai Indah Kapuk 1 (PIK 1), North Jakarta. The building is constructed on a landfill site near the beach, where daytime temperatures can reach 35 – 40 degrees Celsius.

Positioned in a corner, the house strategically places its main door diagonally, giving the impression of two front facades, with a steel lattice extending from above and gently curving outward, offering additional shade to the porch. Credit: Aryo Phramudhito

Rumah Lumintu terletak di kawasan perumahan Pantai Indah Kapuk 1 (PIK 1), Jakarta Utara. Bangunan ini dibangun di atas area landfill yang dekat dengan pantai, di mana suhu siang hari bisa mencapai 35 – 40 derajat Celsius.

To address these challenges, the design strategy focused on using steel lattice to protect the building from direct sunlight. Steel was chosen for its strong durability, low maintenance, and ease of construction. The concept of “Lumintu,” meaning sustainability and flow, is reflected in the design of the steel lattice arranged like branches extending outward to form a canopy, creating an atmosphere akin to sitting under a tree. This canopy not only enhances the comfort of the residents but also protects the surrounding plants.

This canopy also provides comfort for the surrounding plants, protecting them from excessive sunlight. It forms a gentle and continuous transition, reflecting the philosophy of “Lumintu.”
Credit: KIE

Untuk mengatasi tantangan tersebut, strategi desain difokuskan pada penggunaan kisi-kisi baja untuk melindungi bangunan dari sinar matahari langsung. Baja dipilih karena daya tahan materialnya yang baik, perawatan yang rendah, dan kemudahan dalam proses konstruksi. Konsep “Lumintu” yang mengartikan keberlanjutan dan aliran, tercermin dalam desain kisi-kisi baja yang disusun menyerupai cabang-cabang pohon yang menjulur ke luar membentuk kanopi, menciptakan suasana seperti berada di bawah pohon. Selain meningkatkan kenyamanan penghuni, kanopi ini juga melindungi tanaman di sekitarnya.

Local craftsmen employed traditional techniques, bending each steel component individually to ensure quality and imbue the building with a distinctive touch. The meticulous attention to detail in shaping each component reflects the craftsmen’s skill in blending modern construction with traditional techniques, thereby enhancing the overall value and character of Lumintu House.

Para tukang-tukang lokal menerapkan teknik tradisional, membengkokkan setiap bagian baja satu per satu, untuk memastikan kualitas dan memberikan sentuhan khas pada bangunan ini. Kecermatan terhadap detail dalam membentuk setiap komponen ini mencerminkan keterampilan para tukang dalam memadukan konstruksi modern dengan konstruksi tradisional yang juga meningkatkan value dan karakter dari Rumah Lumintu secara keseluruhan.

Spatially, the arrangement of the family room in Lumintu House adopts an open-plan concept that integrates outdoor and indoor spaces. This large family room is connected to a pool to maintain the building’s temperature and provide views from the central area of the house, creating a seamless spatial experience while maximizing air circulation. This spacious family area also reflects Indonesian family culture, where gatherings with extended family are common. This cultural consideration influenced the decision to place a spacious, column-free main space on the ground floor.

Continuity in design is evident throughout the interior, with curved walls seamlessly integrated. The family room, located opposite the kitchen island, basks in natural light streaming through a large opening, blurring the boundaries between indoor and outdoor spaces.
Credit: KIE

Secara spasial, penataan ruang keluarga di Rumah Lumintu mengadopsi konsep open-plan yang memadukan ruang outdoor dan indoor. Ruang keluarga ini terintegrasi dengan kolam untuk tetap menjaga suhu bangunan dan memberikan pemandangan dari area tengah rumah, menciptakan pengalaman ruang tanpa batas sekaligus memaksimalkan sirkulasi udara. Ruang keluarga yang luas ini juga merupakan cerminan dari budaya keluarga Indonesia, dimana berkumpul dengan keluarga besar adalah hal yang umum. Hal ini juga menjadi pertimbangan utama bagi klien, yang mempengaruhi keputusan untuk menempatkan ruang utama yang luas dan bebas kolom di lantai dasar.

The house also features high ceilings that naturally cool the interior, even without air conditioning. Skylights are strategically installed for optimal natural lighting, and ventilation holes lined with wire mesh allow fresh air into the house while keeping insects out, particularly at night. Service areas in the house are consolidated into one corridor to optimize space efficiency. Lumintu House also includes a roof garden to assist with heat insulation and provides a space for family relaxation while enjoying nighttime views. From the rooftop, residents can also enjoy views of the nearby sea.

Rumah ini juga dilengkapi langit-langit tinggi yang secara alami menyejukkan, meski tanpa AC. Skylight dipasang secara strategis untuk memberikan pencahayaan yang optimal, dan terdapat juga lubang ventilasi yang dilapisi kawat untuk memungkinkan udara segar masuk ke dalam rumah sekaligus mencegah masuknya serangga, terutama di malam hari. Di rumah ini, area layanan dikonsolidasikan menjadi satu koridor untuk mengoptimalkan efisiensi ruang. Rumah Lumintu juga memiliki roof garden untuk membantu dalam insulasi panas, serta memberikan ruang bersantai bersama keluarga sambil menikmati pemandangan saat malam hari. Dari rooftop ini, penghuni juga bisa menikmati pemandangan laut yang terletak tak jauh dari lokasi.

Lumintu House is an example of a project that embraces diverse craftsmanship techniques, empowering local craftsmen without relying on expensive factory production. The collaboration between craftsmen, architects, and structural consultants, along with active client involvement during the design process, enriches its architecture and reflects a deep connection with its surrounding environment.

Rumah Lumintu adalah contoh proyek yang mencakup keberagaman teknik ketukangan, dengan memberdayakan pengrajin lokal tanpa memerlukan produksi yang mahal dari pabrik. Kolaborasi antara tukang, arsitek, dan konsultan struktur, serta keterlibatan aktif klien selama proses desain, memperkaya arsitekturnya dan mencerminkan hubungan mendalam dengan lingkungan sekitarnya.

Project Credit :

Completion Year: 2022
Gross Built Area (m2/ ft2): 898.63 sqm
Project Location: North Jakarta, Indonesia

Lead Architect : Realrich Sjarief

Design Team : Alim Hanafi, Joana Agustin
Support Team : Rico Yohanes, Aqidon Noor Khafid, Sharfina Nur Dini, Sofiana Estiningtya, Pandu Nazarussadi
Prefinishing Design Team: Erick, Septrio Effendi, Miftahuddin Nur Hidayat, Kanigara Ubazti Putra, Fadiah Nurannisa, Tirta Budiman, Larasati Ramadhina

Photographer | Photo Credits: Aryo Phramudhito, KIE Arch

Senang sekali dan bersyukur atas kesempatan terlibat dalam salah satu proyek paling menantang di RAW Architecture. Dalam proyek ini, saya menikmati setiap prosesnya dan banyak belajar dari berbagai aspek. Saya terlibat aktif dalam diskusi yang hampir berlangsung setiap hari, baik dengan klien maupun dengan tim di lapangan. Tantangan yang dihadapi tidak hanya terkait dengan penyelesaian masalah teknis dalam desain-desain eksperimental, tetapi juga bagaimana menyinergikan berbagai pemikiran dari kepala-kepala tim di lapangan untuk mencapai tujuan bersama yang telah diamanatkan oleh klien.

Penyelesaian masalah desain dan konstruksi dengan anggaran yang seefisien mungkin memaksa kami untuk berpikir dan bertindak secara kreatif. Selain itu, pengelolaan data dan informasi yang terus mengalir dan berkembang setiap waktu menjadi tantangan tersendiri. Kami dituntut untuk mensinkronkan data lapangan, gambar, serta pemikiran secara efektif, mengingat keterbatasan waktu dan energi. Dari pengalaman ini, saya mendapatkan banyak pembelajaran berharga yang memperkaya kemampuan saya dalam menghadapi situasi kompleks di lapangan.

Alim Hanafi

Saya sangat senang dan bangga atas prestasi yang sudah dicapai RAW sampai saat ini. Semoga seterus RAW makin mengibarkan nama baiknya dan semakin besar. Sukses terus RAW dan team. Saya selaku alumni berterima kasih atas kesempatan yang pernah diberikan RAW pada saya. Ini kabar yang sangat menyenangkan. Lumintu house akhirnya selesai dengan apik!

Fadiah Nurannisa

Tadi habis liat juga di designboom nya jadi flashback keinget gimana dulu eksplorasi yang dilakuin sama temen2 RAW dan gimana elaborasi nya ke tim lapangan (dulu sama pak Endang dkk), senang liat dokumentasi akhirnya keliatan fulfilling dari semua effort yang dilakuin. Sukses selalu juga buat kak Rich dan temen2 RAW ya, looking forward to be back visiting guha 😁

Tirta Budiman

Cerita2 waktu proses designnya waktu itu sebenernya sempat ganti2 yg ngerjain. Gw inget d akhir2 kerja d RAW itu megang banyak lebih bagian konstruksinya. Gw itu terakhir megang waktu konstruksi sampe mulai nge cor lantai 2 kalo gak salah,

Ngerjain project rumah itu excited bgt sih karena rumah itu untuk dr luasan besar, lalu segi struktur juga lumayan advance dan waktu itu banyak belajar interdisiplin.

Salah satu pengalaman berharga itu adalah tetangga lahan kita sesuatu hahaha. Jd kita banyak juga ngehadapin masalah non technical ya dikonstruksi.

Tp kita jadi belajar juga design dan kegiatan konstruksi kita itu bakal berpengaruh ke tetangga di sebelah, jadi perlu d pikirin juga. Kalo masalah desain sih rumah ini jadinya lumayan jauh sih dr desain awal. Tapi facadenya jadi lebih bagus dari sebelumnya. Sama dulu sering ada monyet datang ke lahan haha. Gak tau monyet darimana.

Miftahuddin Nurdayat

Lumintu adalah proyek ke-3 yang saya alami dalam pekerjaan saya di studio RAW. Saat itu saya Bersama dengan kolega, sekaligus senior saya saat itu yakni Icha mencoba membuat tracing lengkungan kolam renang dimana sebelum di lakukan pengecoran sangat diperlukan untuk menjaga bentukan yang presisi. Dan ada beberapa pekerjaan juga yang terlibat didalamnya seperti pembuatan canopy rooftop, pembuatan kolam ikan rooftop dan lain-lain. Walaupun tidak terlalu lama ikut dalam proyek Lumintu ini, tapi menurut saya proyek ini sangat berkesan untuk saya.

Menurut saya ini adalah salah satu proyek yang sangat ekploratif yang pernah dilakukan oleh Kak Rich. Jendela yang memiliki bentuk seperti lengkungan yang tidak biasa, seperti lengkungan yang dibuat dari tali yang ditarik menyerupai bentuk parabolic atau biasa disebut catenary. Bentuk pintu yang terlihat rata dan kotak dari tampak depan, namun ternyata pintu tersebut tidaklah rata tapi berbentuk lengkungan, karena mengikutin sudut bangunan. Dan yang lebih menakjubkan menurut saya adalah saluran lubang-lubang Udara yang diciptakan melalui vent cap karena merespon iklim Jakarta utara yang lebih lembab dan sangat panas.

Saya sangat bersyukur bisa mengikuti sedikit dari proses pembanungnan rumah ini. Rumah ini sangat berkesan buat saya, dan jika diperbolehkan saya pasti akan studi Kembali rumah yang didesain kak rich ini, karena begitu unik dan menarik untuk dijadikan inspirasi. Semoga rumah dengan tingkat kesulitan yang amat rumit ini terus dapat menjadi pembelajaran bagi saya sebagai desainer muda untuk belajar berexplorasi dengan dasar mewujudkan impian klien yang dilakukan oleh Kak Rich. Sukses terus untuk Kak Rich dan studio RAW, karya-karya luar biasanya akan selalu ditunggu.

Rico Yohanes

avatar Realrich Sjarief

Oleh Realrich Sjarief

Founder of RAW Architecture

Tinggalkan komentar