Kategori
blog

Bertemu Bu Eileen Rachman yang menginspirasi saya dalam melihat dunia mentorship yang baik di studio arsitektur

Bu Eileen Rachman adalah guide, inspirator saya dalam melihat cara untuk melihat dunia mentorship yang baik ke studio arsitektur kami. Bu Eileen sendiri adalah pemimpin dari Decorous, Kemang 89. Ia kesini bersama dengan bu Widarti Gunawan yang adalah mantan CEO Femina grup. Keduanya adalah mindfull soul sehingga saya merasakan bertemu keluarga yang saling terhubung, rasa, jiwa bertemu menjadi jalinan yang mengakar.
.
Apa yang disampaikan Bu Eileen dalam Salah satu TED talknya sangat menginspirasi, Beliau melihat bahwa ada 4 cara berpikir yang kami adopsi dan turunkan di dalam prinsip mentorship, dan cara mengajar. Pertama adalah berpikir kritis yaitu tidak ada yang original di dunia ini, kita harus belajar mendengarkan dari sekitar, dan arsitektur adalah sebuah ilmu yang majemuk. Kita sebagai arsitek mendapatkan inspirasi dari mana – mana. Kedua adalah berpikir kritis yaitu belajar berpikir kenapa , apa, dan mempertanyakan banyak hal bertahun – tahun. Ketiga adalah bepikir fleksibel, yang diilustrasikan dengan pertemuan beberapa great minds di dalam diskusi, tempat, yang memancing kreatiftias sehingga melahirkan neo klasik. Yang keempat adalah berpikir lateral, yakni bisa saja yang kita bahas arsitektur tapi tidak harus mulai dari ilmu yang sama, karena praktik bisa mulai dari mana saja, bisa dari biologi, kimia, psikologi, ataupun manapun. Dan hal ini adalah sebuah runtunan proses bahwa berpikir itu menyenangkan.

kami percaya bahwa bertemu great minds merubah cara pandang, menjalin rasa, merangkai hal yang terlihat baru sebenernya ada dalam relasi yang lama dan begitu panjang. Kami sangat terhibur ketika ia bercerita tentang relasi pak Adhi Moersid dan Pak Tan Tjiang Ay. Decorous Kemang 89 didesain oleh Tan Tjiang Ay, dengan bahasa yang modernist, sebuah kesederhanaan di pojok Kemang. Saya terkejut juga menemukan bahwa rumahnya didesain almarhum Adhi Moersid. Mereka semua orang yang saya rindukan abstraksi kebersahajaannya, pemandu yang rasa persahabatannya yang mengakar dalam arsitektur. Tidak jauh – jauh mereka berkumpul dalam lingkaran yang terus menjemput dalam masa lalu dan masa depan.

 #guhatheguild#realrichsjarief .

Tinggalkan komentar