Di bangunan ini berukuran diameter 9 m, terbuat dari material bambu dan plastik poly carbonat. Pemetaan masalah-masalah arsitektur penting untuk memberikan analisa apa saja yang perlu dilakukan untuk mempermudah pekerjaan di lapangan sekaligus menambah nilai positif budaya. Dalam kasus ini apa yang kami lakukan di Bandung, khususnya di dalam bangunan 3 lantai yang terbuat dari bambu ini membantu menyelesaikan permasalahan angin sehingga bentuk yang tercipta yaitu silinder adalah hasil kompromi termudah, tersederhana sesuai dengan namanya saderhana.
Poly carbonat dengan frame bambu ditujukan untuk memberikan lapisan pelindung pertama, sekaligus plastik dengan ketahanannya akan baik untuk mempreservasi bambu dengan maksimal. Seluruh engsel menggunakan bambu. Gridnya 3.00 m, dengan akses tangga ada diantara lapisan pertama dan kedua. Bangunan ini dijangkar dengan kamar mandi di belakang menyerupai bentuk konde. Bangunan ini tidak mahal tetapi juga eksperimental, dengan tujuan membuktikan bahwa arsitektur bambu bisa didekati dalam intensi yang analitik juga intuitif yang terlihat dari komposisi detailing di sekujur ruang-ruang, pintu, jendela, langit-langit. Dari luar ia platonis dari dalam ia penuh pola matra dari berbagai sudut pandang dan wastra keberagaman pola nusantara yang begitu banyak dan kaya dalam sebuah komposisi
Detailing by
#dotworkshop
.
#realricharchitectureworkshop









