Ini catatan pribadi papa, kalau Miracle besar semoga catatan ini bisa menemani Miracle dalam suka dan duka dan mengerti betapa kamu sungguh unik dan spesial. Miraclerich yang berulang tahun ke 10, dari apa yang papa baca dan pelajari dari banyak buku, jurnal, dan artikel inilah masa krusial untuk fase menata daya logika berpikir.
Menurut papa dan mama, Miracle adalah anak yang kreatif , dan suka bersosialisasi. Dan dari apa yang papa baca dari Ellen Kristi, ia menulis dalam buku “cinta itu berpikir” bahwa kepribadian anak adalah fitur yang membuat seorang manusia menjadi manusia. Menurutnya memandang seorang anak sebagai satu pribadi berarti melihatnya sebagai sesuatu yang tak akan terulang lagi, tidak ada duplikatnya, bukan produk pasaran, ia sangat unik, jenius, dan punya kebaikan spiritual.
.
Di balik kamar yang kecil dengan ranjang tumpuk Miracle tumbuh bersama heaven, ia menemani adiknya setiap hari tidur satu ranjang, juga siang malam kadang bermain sama kakak – kakak desainer di studio, ka mel, ka chai, ka, ataupun ka adit, tio dkk
.
Dengan majunya teknologi, Miracle suka sekali main komputer, papa mama takut sebenarnya bahwa miracle akan terdampak buruk, dimana impuls penyerapan pikiran menjadi dangkal, dan titik fokus menjadi berkurang. Hal ini dijelaskan Kristi pentingnya menyerap “great ideas”dalam buku yang bermutu. Untuk itu, Mama mengusulkan ikut kursus roblock, membangun “tower, castle” sampai Miracle ingin berlatih musik drum, membaca buku.’ semua adalah untuk membantu menikmati ide, mendapatkan titik fokus, dan bahagia dalam alam yang serba cepat dan membutuhkan kolaborasi.
Kali ini Papa Mama kasih satu komputer supaya Miracle bisa berekspresi riset mencari informasi. Dan apa yang papa mama berikan adalah komputer dulu dipakai kakak – kakak desainer, spesifikasinya cukup untuk usia Miracle jd bisa membangun dunia roblocknya.
Papa mama berkeyakinan bahwa anak-anak memiliki waktu, dunia, dan cara melihat teknologi yang melewati generasi orang tuanya, Miracle akan lebih pintar, lebih adaptif dibanding generasi papa mama. Seperti namamu, kami memberikan keyakinan dan kasih. Tuhan sudah punya rencana untukmu, kami berserah seutuhnya.




