Kategori
blog

Budi Sukada – Pentingnya Sejarah dalam Refleksi Perancangan Strukturalis

Terima kasih Pak Budi Sukada @budisukada, telah memberikan salah satu kelas terbaik di OMAH Library @omahlibrary. Beliau mengajarkan pentingnya sejarah dan bagaimana menggunakannya dalam refleksi perancangan yang strukturalis. Ia mengandalkan referensi, dan menggali satu persatu melalui kejadian yang spesifik, aktor yang spesifik, serta tahun yang spesifik.

Ia membahas orang-orang yang berpengaruh menggeser pranata arsitektur saat itu seperti William Morris, Philip Webb, juga Violet-Le-Duc dengan penemuan gramatika, Peter Behrens dengan gagasan gestalt, penggunaan beton, dan bahasa inovasi yang semakin jujur, menekuk tajam, serta sesuai dengan konteks dan problematika yang kritikal. Ia menggarisbawahi Art and Craft Movement yang bergeser peruntukannya dari kelas ekonomi atas ke kelas menengah sehingga mendorong kepraktisan olah material, produksi yang lebih banyak, dan lebih merepresentasikan budaya modern masyarakat. Ini dibahas dalam buku Herman Muthesius, Style-Architecture and Building-Art (1902) yang memperkenalkan semangat masa kini (Zeitgeist). Mesin hanyalah alat yang mempermudah produksi, yang terpenting adalah alam pikiran manusia yang mampu membayangkan bentuk yang dapat dibuat dengan mesin, yaitu Sachform (undercorated parctical form).

Banyak istilah yang muncul di kelas ini membantu menjembatani alam pemikiran dan realitas, menggali apa yang masih di angan-angan menjadi dalam dan bermakna. Pada akhirnya, Pak Budi menggarisbawahi pentingnya kejujuran, kelugasan (Sachlichkeit) dan kepekaan artistik yang murni, yang partikular dan beralasan. Atau keluagasan ini digarisbawahi sebagai gaya bahasa desain.

Terima kasih Pak Budi Sukada akan kelas yang bernas!

Tinggalkan komentar