Kategori
blog

Stupa House on ArchDaily

Kali ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada ArchDaily, terutama untuk kurator Hana Abdel Latif dan timnya, karena tidak mudah menjadi kurator untuk wadah yang sangat besar seperti ArchDaily, sebuah tempat untuk menyebarkan dan mendapatkan banyak masukan tentang apa yang sedang kami kerjakan di studio Realrich Architecture Workshop (RAW Architecture). kami tidak bisa membayangkan ada berapa banyak karya yang diajukan karena untuk memasukan sebuah karya tidaklah mudah.

Untuk mengajukan karya, kami perlu mengkaji ulang ketepatan gambar dan mengurasi foto-foto. Tindakan kurasi tersebut adalah tindakan untuk menyajikan data yang representatif di dalam proyek dengan begitu banyak orang terlibat dan bertanggung jawab. Saya sendiri sebagai pemimpin berusaha melihat sebuah proyek tidaklah singular dan tidaklah mudah untuk dikerjakan. Kerja-kerja yang dilakukan bertahun-tahun lamanya.

Kami ucapkan terima kasih pada banyak orang yang telah terlibat, seperti klien kami dan tim studio @joanaagustin, @erick.fei, @fianali, @miftah_jd, @damdafiq, @rifandisn, Damar dan juga nama-nama yang tidak bisa saya sebut satu per satu. Memang, arsitektur di media adalah kerja-kerja representasi. Mereka yang ada di proyek ini adalah representasi dari banyaknya orang yang menaruh harapan dan mimpinya, atau sesederhana mencari sesuap nasi untuk keseharian.

Rumah ini adalah representasi dari klien kami yang sederhana tetapi menginginkan banyak hal yang tetap. Mereka adalah orang yang rasional dan kritis. Rumah ini merefleksikan sebuah pesan bahwa hidup kami adalah untuk membahagiakan orang lain melalui gaya apapun yang bisa dilakukan sebagai arsitek, dari goresan tangan, konstruksi besi, dinding yang membungkus, sampai kaca yang menempel, udara yang mengalir, dan topi-topi berbentuk stupa.

Material-material yang digunakan adalah material yang tersedia, material yang biasa saja, tetapi ada yang tidak biasa. Yang tidak biasa adalah usaha untuk meresapi latar belakang apa yang mereka miliki: dari alam mimpi, keinginan-keinginan yang direduksi dan diamplifikasi, dari meterialitas hingga reka ruang rupa dan juga komunikasi yang terbangun.

The best photographer Ernest Theofilus (@ernesttheofilus)

#rawarchitecturepublication #stupahouse #bioclimatichome #ArchDaily

Kami sendiri di dalam kerja intensif, terkadang tercampur-baur segala rasa dari emosi, personal, dan operasi, kerja-kerja studio dan keluarga. Stupa di bangunan ini seperti topi, ia dikenakan sebagai pengingat bahwa salah satu tugas dasar manusia adalah untuk menghibur orang lain. Topi pada dasarnya adalah sebuah simbol bahwa kerja-kerja arsitektur, produk, dan proses selalu melibatkan orang lain dan niat untuk membahagiakan orang lain.

Dengan melihat bangunan ini, sebuah bangunan yang bertopi trapesium, dengan semua gaya ketukangan, gelap dan terang, bata dan besi, tanah dan udara, serta air yang turun dan meresap ke dalam tanah menegaskan bahwa satu bangunan bisa memberikan perubahan besar di dalam hidup orang lain, klien, tukang, engineer, desainer, ataupun saya sendiri. Stupa adalah sebuah perwujudan doa yang kami lakukan setiap hari di saat berjaga-jaga, dalam bicara dan perilaku kita. Penghayatan itu yang saya dapatkan dan saya resapi dari guru-guru yang luar biasa dalam arsitektur di Indonesia. Betapa kita semua diajarkan untuk menghayati arsitektur secara terus-menerus sampai posisi yang seimbang, damai, dan tentram. Kami baru menemukan kata tersebut dari teman kami, dan kata itu adalah “ikhlas”.

Stupa house adalah sebuah perjalanan didalam berdo’a. Berdo’a itu seperti kita kembali kepadaNya. Stupa berarti adalah sebuah wujud do’a, sebuah representasi dari gunung yang berubah menjadi arsitektur yang keseharian. Di ranah pribadi, di project-project yang sepeti rumah tinggal, merupakan sebuah gerakan arsitektural juga tercermin dari nama OMAH, yaitu sebuah gerakan untuk kembali pulang.

Gerakan merumah supaya arsitektur menjadi rumah dihati kita. Tidak selalu mendobrak terus dan tidak hanya menjadi baru, karena yang muda akan menjadi tua dan kita semua akan menua dan akan kembali pulang. Itulah arti stupa yang sangat personal untuk kami.

avatar Realrich Sjarief

Oleh Realrich Sjarief

Founder of RAW Architecture

Tinggalkan komentar