Kategori
Team - Reflection Letter

Evanjelicel Tamio Dimpudus – Universitas Pelita Harapan

Perkenalkan nama saya Evanjelicel Tamio Dimpudus, mahasiswa tahun keempat arsitektur Universitas Pelita Harapan. Secara pribadi saya kagum dan sudah mempelajari beberapa karya RAW baik melalui buku, publikasi online dan juga sosial media, terlebih ketika saya mengunjungi dan menikmati secara langsung The Guild dan sekolah Alfa Omega. Bagi saya belajar aritektur adalah tentang rasa penasaran dan pertanyaan; tentu ini sangat menyenangkan dan menantang, namun sudah saatnya tantangan itu tidak datang lagi dari sesuatu yang bersifat fiktif seperti soal di studio. Pemikiran ini muncul karena saya merasa sangat tidak memahami dunia arsitektur ketika bekerja dilapangan secara langsung. Saya sudah mengerjakan beberapa proyek terbangun, seperti rumah dan instalasi, namun saya merasa masih kurang profesional dalam menangani proyek-proyek tersebut. Disitu saya sadar bahwa arsitektur perlu dipelajari dari ahlinya; saya ingin mendapat tempat dan mentor yang tepat untuk meningkatkan kualitas dan profesionalitas diri serta arsitektur yang akan saya bangun kedepannya dan RAW Architecture adalah komunitas yang tepat untuk semua itu.”

“RAW Architecture terasa seperti sekolah bagi saya.
Saya rasa kesempatan belajar di RAW adalah pengalaman sensasional yang menunjang masa depan saya dalam berarsitektur. RAW itu cair bagaikan air; “You must be shapeless, formless, like water. When you pour water in a cup, it becomes the cup. When you pour water in a bottle, it becomes the bottle. When you pour water in a teapot, it becomes the teapot. Water can drip and it can crash. Become like water my friend.” Begitu kata Bruce Lee. Bersama RAW selama 3 bulan saya merasa seperti berada di komunitas rohani, merasa berada di warung kopi, merasa berada di acara keluarga, merasa berada di lingkungan akademisi bahkan merasa berada di acara stand up comedy (dan masih banyak universe RAW yang belum terjelajahi). Sebuah komunitas yang cair dan kaya akan pengalaman, pelajaran dan kebersamaan. Tak lupa komunitas ini juga sangat terbuka bagi lingkungan sekitar; sore bisa bermain bersama anak-anak,dan jajan es juga telur gulung di dekat ring basket.Tak hanya manusianya, arsitektur Guha The Guild pun memberikan kenyamanan bagi lingkungan sekitar dengan micro climatenya.


Dear kak Realrich Sjarief, seorang yang jatuh cinta kepada arsitektur, seorang yang bahkan tujuan hidupnya adalah arsitektur, pertama-tama terimakasih. Saya sempat tepuk jidat dan mikir “Segitunya ya buat arsitektur”. Dan Ketika berpikir lagi sebenarnya jika saya adalah seorang arsitek, saya harus memiliki mindset seperti ini. Kak Rich juga sangat senang berbagi, dan Ketika weekly meeting di hari senin yang paling saya tunggu sebenarnya adalah sharing dari kak Rich. Saya sangat bersyukur pernah dibimbing oleh kak Rich.


Untuk kakak-kakak yang sudah menjadi mentor saya terutama Kopan (kak Pandu), kak Riyan dan kak Timbul, terimakasih atas rangkulan dan ilmu yang hangat. Kak Khafyd dan kak rico yang jadi temen ngobrol. Kak Tyo, bang Putra, kak Melisa, kak Adzlin, kak Vvyan, kak Mei, kak Fina, Sofi, bang Haykal, kak Kirana, kak Vivi,dan kak Satria juga mewarnai keadaan studio dan pengalaman saya bersama RAW terimakasih. Tentu tak lupa 2 manusia dari Petra yakni Gabi dan Angel sebagai magangers RAW kalian fantastis!. Juga kepada teman-teman dari OMAH tulisan kalian dapat merubah arsitektur Indonesia.


Akhir kata, bagi kon kawan yang membaca tulisan ini, orang-orang yang aku sebutin dan kagumi di atas adalah orang-orang yang sangat hebat. Sangat senang berada di sini dan menantikan apa yang akan RAW bawa ke dunia.

Best Regards,
Evanjelicel Tamio Dimpudus

Oleh Realrich Sjarief

Founder of RAW Architecture

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s