Tahun ini, waktu ulang tahun saya tidak punya harapan untuk saya pribadi. Saya hanya berharap saya bisa membahagiakan keluarga, ibu saya, istri, dan 2 anak saya, juga keluarga besar. Juga harapan saya ke tim saya, dan kawan – kawan saya di arsitektur, you are the best.
Kemarin kita mau selesaikan proyek kami yang namanya boboto-proyek ini adalah peninggalan almarhum ayah saya, saya rencana menyelesaikan proyek itu tanggal 13 Januari waktu ayah saya ulang tahun. Ibu saya bilang, sudah tanggal 16 Januari saja diselesaikan. Sekeras itu saya berusaha, seperti anak yang selalu punya banyak mau, ternyata tanggal 13 tidak bisa diselesaikan. Akhirnya saya menyerah di tanggal itu siangnya saya pergi ke pasar bunga, menyewa boat, kemudian menelpon saudara dan ibu saya untuk menebar bunga. Saya senang bertemu almarhum lagi di laut lepas. Akhirnya tanggal 16 kita selesaikan dan kami satu studio pakai untuk acara bersama, seperti keluarga. Ada yang lain yang ulang tahun juga di bulan Desember dan Januari, juga saya rayakan bersama mereka, ada Putra, Haykal, Audy, Yoshi, dan Adriyan. Kita makan enak, minum enak di Boboto, juga bersama pak Misnu, Mbak Sri, dan Nurul yang mengatur tim kami. Ibu saya pagi – pagi menelpon, mengucapkan selamat ulang tahun, juga ayah dan ibu mertua saya dari sisi Laurensia. Terima kasih doanya.
Setelah itu di Guha, malamnya Rezki datang dan membawa kue, bentuknya bulat, kotak, dan segitiga. Ia bilang ini sanmi-sangen. Bulat merepresentasikan energi restless spirit (energi yang tidak pernah lelah), kotak merepresentasikan (pikiran), dan segitia merepresentasikan spirit (jiwa) yang memiliki ujung. Saya mengganguk2 dan kemudian meniup lilin, harapan saya, semoga ia dan fei bisa mendapatkan berkat terbaik dalam kehidupan mereka.
Di balik susunan bata yang rapuh dan tidak sempurna, itulah keluarga, arsitektur yang frugal muncul dan menyatukan. Laurensia bilang, “It’s okay to be imperfect” hal itulah keluarga.
Thank you ya semuanya, you are the best, that make me the best.
@laurensiayudith
@septia.ti
@audykiranard
@putrakhairus
@joshinoel
@ha.ykal
@rezkidk
@guhatheguild
📸 @_yophrm (diboboto)










Studio culture ini diceritakan oleh Lu’luil Ma’nun didalam platform @guhatheguild
Dunia profesional merupakan dunia yang sangat intensif, setiap pribadi akan berhadapan dengan begitu banyak tanggung jawab yang berhubungan dengan orang lain. Dalam kondisi penuh tekanan dan deadline yang berturut-turut. Oleh karena itu salah satu culture di studio kami adalah menciptakan momentum relaksasi bersama, hal ini ditujukan untuk meregangkan pikiran yang sebelumnya tegang dan menghadirkan perasaan damai. Momentum ini sekaligus menjadi waktu istirahat sejenak dari pekerjaan yang begitu padat, agar kedepannya dapat mempertajam kembali goals apa yang ingin di capai.
Makan-makan sambil merayakan ulang tahun seperti ini merupakan budaya yang kami perjuangkan bersama setiap bulannya. Karena arsitektur tidak hanya identik dengan deadline yang padat, tapi juga identik dengan kerja kolaborasi + menciptakan kebahagiaan dibalik tekanan yang ada. Persiapan gathering bulan Januari ini melibatkan multi tim, ada begitu banyak layer-layer divisi yang terlibat, seperti tim biru, logistik, designer, reseacher, admin, dan juga koki di studio kami.
Hal ini dapat menjadi proses latihan bagi kami, berlatih untuk bekerjasama dengan berbagai jenis karakter dan kebiasaan kerja yang beragam. Dari hal-hal sederhana seperti ini kami belajar bahwa acara ini tidak bisa kami persipkan tanpa keterlibatan banyak orang. Karena diwaktu yang singkat, setiap orang dapat menyumbangkan kontribusinya masing-masing untuk memberikan kebahagiaan kepada orang lain. Selamat ulang tahun principle kami @rawarchitecture_best, dan juga @audykiranard, @andriiyansyahmr, @ha.ykal, @putrakhairus, @joshinoel, kami bangga pribadi-pribadi seperti kalian ada distudio ini.
Dari acara ini, secara tidak langsung kami berlatih membangun hubungan jangka panjang yang sehat. Dibalik canda tawa yang memenuhi ruangan, kami menyadari akan pentingnya meluangkan waktu, bekerja bersama, dan berbagi kebahagiaan untuk orang lain.
Dunia arsitektur merukapan kehidupan yang diverse, didalam sebuah studio kita tidak bisa bekerja sendirian, diwaktu yang singkat kita pasti membutuhkan orang lain. Hal ini selalu kami latih didalam keseharian, melalui aktivitas sehari-hari hingga kedalam karya-karya arsitektur yang terencana.





