Kategori
blog blog - marriage years - Family

Secretive – Guha

Setiap pojok di The Guild adalah cerita tentang proses yang terjadi, perubahan tempat, konstruksi, penambahan konstruksi yang seringkali ditandai dengan mutilasi terhadap bentuk – bentuk yang terjadi dengan tujuan eksperimentasi untuk membuat teknik yang semakin ringan, mudah dan murah.

Sudah sekitar hampir 2 tahun sejak 2018 diri ini tidak menulis di catatan Mayonnaise Jar, salah satu alasannya adalah saya membutuhkan waktu untuk mengorientasikan tulisan saya kembali. Hal ini adalah sebuah proses dimana perlu untuk mereposisikan tujuan dalam keseharian. Setelah 2 tahun ini, baru kali ini bisa memiliki jeda di dalam praktek karena sistem studio sudah berjalan, dan ada banyak asisten dan tim yang membantu saya. Di dalam perubahan tersebut saya menghindari hubungan dengan klien yang tidak cocok, memperkecil tim, dan mendekatkan diri dengan proses dialog dengan klien dan memperkaya riset arsitektural. Laurensia pun sibuk membantu di studio untuk mengatur manajemen studio di sela – sela kesibukannya sebagai dokter gigi. Ia menangani studio sebelum membimbing Miracle di dalam mengerjakan pr – prnya.

Miraclerich pun mengalami perubahan yang pesat dari 2 tahun menuju 4 tahun, ia sudah bisa mengatur dirinya sendiri, buang air sendiri, belajar sendiri, mandi sendiri, ia mencoba untuk mandiri dan tidak bergantung dari kami. Miraclerich sudah bisa mulai makan sendiri dan mulai tidak merepotkan mamanya meskipun ia masih belum bisa tidur sendiri. Dan kakinya masih suka menendang kepala yang seringkali membangunkan di pagi – pagi subuh yang berguna untuk mengingatkan untuk memiliki saat teduh di pagi hari.

Perubahan di dalam pekerjaan ini ditandai dengan mulai nampak proyek – proyek dengan klien – klien yang sungguh menghargai apa yang sedang kami kerjakan. Klien – klien tersebut mengapresiasi kami, dan untuk membuat saya semakin bersemangat menulis dengan dasar merefleksikan ulang. Setiap hari saya menulis dan akhirnya tulisan tersebut membentuk cerita tentang proyek, tektonika, metode desain. Hal ini tertuang ke dalam 4 buku RAW Architecture : The Guild, Dancer House, Tectogram, Methodgram yang membantu reposisi titik awal tersebut ke titik yang baru dimana evaluasi beberapa teori yang berbeda bisa dilakukan yakni teori yang membentuk titik awal (origin), teori mengenai penggubahan ruang, teori mengenai tektonika, dan teori mengenai metode desain. ke 4 buku tersebut saya tulis bersama Anas Hidayat, seorang dalang dari Surabaya.

Mas Anas itu seperti kungkang, saya pernah berbicara, ia kadang tidak responsif kalau saya sedang membutuhkannya di dalam penulisan buku, namun ia memiliki cara tafsir yang unik. Sehingga perenungannya membantu saya di dalam berproses.

Setelah buku – buku tersebut selesai dipublikasikan, saya merasa di titik ini tidak dibutuhkan drama – drama di dalam proyek yang memang tidak perlu. Dengan keseharian yang ada sekarang kebahagiaan bisa dirasakan dengan keseharian bersama laurensia, miracle, dan kawan – kawan sedulur dan beberapa kawan yang bisa langsung dekat meski baru kenal.

The Guild adalah representasi komposisi adaptasi total dengan permainan berbagai material yang berbeda – beda yang dikonstruksikan untuk semakin ringan, mudah, murah.


Setiap pojok di Guha adalah cerita tentang proses yang terjadi, perubahan tempat, konstruksi, penambahan konstruksi yang seringkali ditandai dengan mutilasi terhadap bentuk – bentuk yang terjadi dengan tujuan eksperimentasi untuk membuat teknik yang semakin ringan, mudah dan murah. Mutilasi adalah sebuah daya eksperimen yang berani untuk memotong, menambah, merubah ulang desain yang sudah terkotak – kotak di dalam iterasi sebelumnya. Mutilasi ini adalah tahap adaptasi total, itulah tahap dimana proses pembuatan karya di antara tegangan industri dan tradisional dimana terciptalah komposisi material natural fiber dan material industri. Proses ini membutuhkan kerelaan untuk menciptakan iterasi dari proses konsep sampai keterbangunan di dalam lingkaran untuk terus belajar dan bereksperimen. Guha adalah representasi komposisi adaptasi total dengan permainan berbagai material yang berbeda – beda yang dikonstruksikan untuk semakin ringan, mudah, murah. Ketukangan itu ada di balik bentuk yang memukau, ia ada dengan bahasa sehari – hari, kemudahan yang mudah dalam konstruksi dan perawatan.

.

Ada beberapa hal yang saya sangat banggakan di dua tahun ini. Dua tahun ini saya mencoba mencarikan pekerjaan untuk tim pengrajin bambu saya asli Sumedang dan akhirnya berhasil dengan adanya klien – klien yang tertarik untuk bereksperimen. Memang sulit mencari klien yang mau melakukan eksperimen. Banyak orang mencari proyek bambu hanya untuk membangun bangunan yang super murah yang akhirnya tidak realistis karena semurah – murahnya bambu ia perlu dirawat dan dicintai.

Saya mendapatkan proyek renovasi – renovasi kecil untuk mereka selama itu juga proyek eksperimen bisa terus dilakukan di tahun pertama. Terkadang kami harus membantu dapur tukang – tukang kami supaya bisa menyambung hidup. Ada yang keluarganya sakit, ada yang anaknya sakit. Terkadang di dalam pekerjaan juga tidak mudah, banyak juga yang menunggu – nunggu saya untuk instruksi lanjutan, sedangkan saya terkadang masih membutuhkan waktu untuk berpikir. Setiap daerah memiliki ekosistem praktik arsitekturalnya sendiri yang mewarnai misal ada tidak sumber daya kebun bambu di sekitar, atau ada tidak orang yang ahli membuat konstruksi tersebut.
.

Hal yang lain daerah Guha, ada di perbatasan Jakarta dan Tangerang. yaitu di Taman Villa Meruya berada di lokasi yang cukup jauh dari pusat keramaian. Keramaian yang paling dekat adalah tetangga yang membuka warung kopi sederhana. Lokasi yang terpencil ini membuat Guha menjadi sebuah tempat yang tersembunyi, tempat yang sempurna untuk saya bisa menarik nafas sejenak dari hiruk pikuknya Jakarta. Daerah ini adalah daerah yang cukup rawan sejak proses konstruksi, seringnya laptop hilang, motor hilang, penjambretan, rumah kemalingan, pencurian alat bangunan sering terjadi.

Oleh karena itu dinding yang ada di Guha relatif tinggi. Oleh karena itu di sebelahnya diletakkan perpustakaan anak yang tanpa dinding, tempat ini ada tempat rekonsiliasi ulang dimana dengan adanya banyak anak – anak berkunjung, keamanan dan rajutan sosial akan tumbuh. Program – program berbagi buku terus kami lakukan dan semoga bisa makin membesar dengan banyaknya buku yang dibagikan dan dibaca oleh anak – anak. Di depannya ada lapangan bisa bermain badminton

.

Di antara seluruh hal – hal baik yang terjadi, Di titik ini fokus berkarya dibutuhkan, melakukan eksperimen – eksperimen arsitektur, mengevaluasi diri melalui spekulasi- spekulasi teori, menjelajah banyak hal yang perlu masih perlu disempurnakan. Di saat ini waktu untuk diri sendiri dibutuhkan supaya bisa melayani lebih baik, oleh karena itu Guha adalah sebuah tempat yang bisa mewadahi untuk bersembunyi atau ngumpet. Persis seperti namanya yang terdengar seperti gua.

Sayup – sayup suara Miraclerich terdengar

“papa ya kerja terus , ayo makan ! ” ^^

Di antara seluruh hal – hal baik yang terjadi, Di titik ini fokus berkarya dibutuhkan, melakukan eksperimen – eksperimen arsitektur, mengevaluasi diri melalui spekulasi- spekulasi teori, menjelajah banyak hal yang perlu masih perlu disempurnakan. Di saat ini waktu untuk diri sendiri dibutuhkan supaya bisa melayani lebih baik, oleh karena itu The Guild adalah sebuah tempat yang bisa mewadahi untuk bersembunyi atau ngumpet. Sayup – sayup suara Miraclerich terdengar “papa ya kerja terus , ayo makan ! ” ^^
Ada beberapa hal yang saya sangat banggakan di dua tahun ini. Dua tahun ini saya mencoba mencarikan pekerjaan untuk tim pengrajin saya asli Sumedang dan akhirnya berhasil dengan adanya klien – klien yang tertarik untuk bereksperimen. Memang sulit mencari klien yang mau melakukan eksperimen. Saya terkadang mendapatkan proyek renovasi – renovasi kecil untuk mereka selama proyek eksperimen bisa terus dilakukan di tahun pertama, terkadang kami harus mmembantu dapur tukang – tukang kami supaya bisa menyambung hidup. Ada yang keluarganya sakit, ada yang anaknya sakit. Terkadang di dalam pekerjaan juga tidak mudah, banyak juga yang menunggu – nunggu saya, sedangkan saya terkadang masih membutuhkan waktu untuk berpikir.
Hal yang lain daerah The Guild, ada di perbatasan Jakarta dan Tangerang berada di lokasi yang cukup jauh dari pusat keramaian. Keramaian yang paling dekat adalah tetangga yang membuka warung kopi sederhana. Lokasi yang terpencil ini membuat The Guild menjadi sebuah tempat yang tersembunyi, tempat yang sempurna untuk saya bisa menarik nafas sejenak dari hiruk pikuknya Jakarta. Daerah ini adalah daerah yang cukup rawan sejak proses konstruksi, seringnya laptop hilang, motor hilang, penjambretan, rumah kemalingan, pencurian alat bangunan sering terjadi. Oleh karena itu dinding yang ada di the guild relatif tinggi. Oleh karena itu di sebelahnya diletakkan perpustakaan anak yang tanpa dinding, tempat ini ada tempat rekonsiliasi ulang dimana dengan adanya banyak anak – anak berkunjung, keamanan dan rajutan sosial akan tumbuh. Program – program berbagi buku terus kami lakukan dan semoga bisa makin membesar dengan banyaknya buku yang dibagikan dan dibaca oleh anak – anak.

Oleh Realrich Sjarief

Founder of RAW Architecture