Kategori
Team - Reflection Letter

Muhammad Bintang A – Universitas Indonesia

Reflection Letter:

memayu hayuning bawana;

salah satu filosofi Jawa yang berarti membuat dunia menjadi lebih indah. Hal yang sama ketika saya menjalani hari-hari saya sebagai internship di RAW Architecture. Arsitektur yang saya pahami ketika berkuliah ternyata jauh lebih inklusif dengan berbagai komposisinya yang membuat kehidupan menjadi lebih indah.

Saya berterimakasih kepada Kak Rich, Kak Yudith, Kak Caroline, Kak Riyan, Kak Audy, Kak Tyo, Kak Haykal, Teh Al, Kak Timbul, Kak Mei, Mas Halim, Kak Putra, Bang Rico, Kak Joshi, Bang Khafyd, Kak Mellisa, Kak Gaby, Kak Irfan, Kak Zikri, Kak Meizhan, Kak Chai, Kak Janice, Kak Ala, Kak Zyadi, Kak Angel, Kak Yusrul, Kamil, dan teman-teman intern lainnya tak bisa saya sebutkan satu persatu. Saya mendapatkan kesempatan yang berharga menjadi bagian dari keluarga RAW Architecture, belajar bersama dan membuka mata dan hati saya untuk lebih memahami dan memaknai arsitektur. Sebuah kehormatan bagi saya seorang mahasiswa yang masih buta terhadap dunia arsitektur praktisi untuk mencicipi secara singkat bagaimana arsitektur diimplementasikan dalam kehidupan.

Di masa awal magang, saya sangat terkejut dengan dinamika di dalam studio karena semua hal seolah-olah bergerak dengan sangat cepat. Namun, berkat bantuan dan lingkungan yang mendukung membuat saya mampu beradaptasi di dalam keluarga baru saya. Kakak-kakak di studio tidak pernah merasa terganggu dan tebuang waktunya untuk menjelaskan berulang kali ilmu-ilmu arsitektur kepada para intern. Kesabaran dan kegigihan di dalam studio tentunya akan membuahkan hasil dalam “bloody battle” yang sering dikatakan Kak Rich. Tentunya, ilmu hardskill dan softskill yang berimbang dalam dinamika RAW Architecture menghasilkan proyek-proyek terbaik dalam perkembangannya. Melalui RAW Architecture saya belajar bahwa di setiap karya terdapat andil dari berbagai pihak yang saling melengkapi. Konsep yang dirumuskan tim di benteng, perihal lapangan dan detail oleh tim di bambu, para mandor dan kuli yang bekerja dengan hati, hingga tim omah yang selalu membuat inovasi menjadikan dunia di dalam RAW Architecture berputar dengan begitu indah.

Memasuki akhir dari masa magang, ada perasaan sedih yang tiba-tiba hadir. Sedih karena berakhirnya masa untuk mencari ilmu dan sedih karena harus berpisah dengan keluarga baru saya. Kehangatan, canda tawa, dan bertukar cerita yang menghiasi hari-hari di dalam RAW Architecture akan hilang seketika. Namun, semua cerita dan kenangan di RAW Architecture akan selalu punya tempat di hati dan pikiran saya.

Saya berharap di kemudian hari kita dapat

bertemu kembali

bekerjasama kembali

bertukar cerita kembali

di masa masa yang lebih baik

di mana kita tentunya menjadi pribadi yang lebih baik pula

Motivation Letter:

Oleh Realrich Sjarief

Founder of RAW Architecture

Tinggalkan komentar